D.I Yogyakarta

Cuaca Ekstrem di Jogja Diprediksi BMKG Berlangsung Selama 3 Hari Ke Depan

profile picture Admin
Admin
Cuaca Ekstrem di Jogja Diprediksi BMKG Berlangsung Selama 3 Hari Ke Depan
Cuaca Ekstrem di Jogja Diprediksi BMKG Berlangsung Selama 3 Hari Ke Depan
HARIANE – Cuaca ekstrem di Jogja yang melanda beberapa hari belakangan diperkirakan oleh BMKG masih akan terjadi hingga tanggal 18 Februari 2023.
Penyebab cuaca buruk di Jogja pun disebut sebagai akibat dari gelombang atmosfer Rossby yang aktif di wilayah Jawa bagian Barat.
BMKG DIY menyebutkan dengan cuaca buruk yang terjadi di Jogja beberapa hari ini meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi dan juga gelombang tinggi di laut.

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem di Jogja

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memperkirakan potensi cuaca ekstrem sejak 16 hingga 18 Februari 2023.
Potensi cuaca ekstrem ini dimungkinkan membawa dampak bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono menyampaikan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, ada beberapa faktor penyebab cuaca buruk di Jogja.
Hujan deras bantul jogja
Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah titik mengalami longsor. (Foto: FPRB Srimartani Piyungan)
Faktor pertama adalah gelombang atmosfer Rossby aktif di wilayah Jawa bagian barat yang berkontribusi terhadap pembentukan awan di wilayah sekitarnya.
Faktor kedua adalah indeks SOI bernilai +13.3 yang menunjukkan terdapat suplai uap air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, dengan nilai Indeks ENSO di NINO 3.4 sebesar -0.50 sehingga signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Kemudian, kondisi tersebut juga didukung dengan adanya Sirkulasi Siklonik di selatan Jawa yang membentuk belokan angin dan konvergensi (pertemuan massa udara) di wilayah Sumsel, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Profil vertikal kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai >70 % dan labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah D.I Yogyakarta.
“Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode tanggal 16 sampai 18 Februari 2023,” kata Warjono, Rabu, 15 Februari 2023.
Pada 16 Februari 2023 potensi tersebut akan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul bagian utara dan tengah.
banjir di gunungkidul hari ini
Banjir di Gunungkidul berdampak pada sejumlah wilayah yang mengalami bencana hidrometerologi. (Foto: Instagram/tagana_gk)
Untuk 17 Februari 2023 meliputi wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul bagian utara.
Sementra 18 Februari 2023 diprakirakan cuaca buruk akan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Warjono menambahkan gelombang di perairan selatan Yogyakarta diperkirakan antara 2,5 meter sampai 4 meter di mana dalam hal ini gelombang laut termasuk dalam kategori yang tinggi.
Atas hal ini BMKG DIY mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Demikian informasi terbaru soal cuaca ekstrem di Jogja yang berpotensi menimbulkan bencana alam. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.)
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Bertemu Gubernur Jenderal Australia, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia

Bertemu Gubernur Jenderal Australia, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia

Jumat, 17 Mei 2024 16:57 WIB
Rekam Sejarah Irigasi Sekaligus Dongkrak Pariwisata, Pemkab Sleman Resmi Luncurkan Prangko Buk Renteng

Rekam Sejarah Irigasi Sekaligus Dongkrak Pariwisata, Pemkab Sleman Resmi Luncurkan Prangko Buk Renteng

Jumat, 17 Mei 2024 15:54 WIB
Polemik RUU Penyiaran, Fadli Zon: Masih Terbuka Masukan dari Masyarakat

Polemik RUU Penyiaran, Fadli Zon: Masih Terbuka Masukan dari Masyarakat

Jumat, 17 Mei 2024 15:48 WIB
Tunggakan PBB-P2 di Gunungkidul Mencapai Rp 23 Miliar

Tunggakan PBB-P2 di Gunungkidul Mencapai Rp 23 Miliar

Jumat, 17 Mei 2024 15:45 WIB
Polemik RUU Penyiaran, Wamen Kominfo: Kami Belum Menerima Drafnya Secara Resmi

Polemik RUU Penyiaran, Wamen Kominfo: Kami Belum Menerima Drafnya Secara Resmi

Jumat, 17 Mei 2024 15:43 WIB
Detik-detik Kebakaran di Pasar Karangkobar Banjarnegara, Damkar 4 Kabupaten Dikerahkan

Detik-detik Kebakaran di Pasar Karangkobar Banjarnegara, Damkar 4 Kabupaten Dikerahkan

Jumat, 17 Mei 2024 15:26 WIB
Muncul Larangan Study Tour, PHRI Gunungkidul : Respon Emosional Sesaat

Muncul Larangan Study Tour, PHRI Gunungkidul : Respon Emosional Sesaat

Jumat, 17 Mei 2024 13:16 WIB
5 Pelaku Begal Casis Bintara Dibekuk, 1 Tewas Ditembak di Dada Karena Melawan

5 Pelaku Begal Casis Bintara Dibekuk, 1 Tewas Ditembak di Dada Karena Melawan

Jumat, 17 Mei 2024 13:14 WIB
Dana Hibah Bawaslu Bantul Untuk Pilkada 2024 Capai Rp 13,5 Miliar, Ini Rincian ...

Dana Hibah Bawaslu Bantul Untuk Pilkada 2024 Capai Rp 13,5 Miliar, Ini Rincian ...

Jumat, 17 Mei 2024 10:46 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 17 Mei 2024 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 17 Mei 2024 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 17 Mei 2024 10:45 WIB