Berita , D.I Yogyakarta
Pemkab Bantul Mulai Pembangunan Gedung Perpustakaan Baru, Akan Ada 145 Ribu Buku Bacaan
HARIANE - Pemerintah Kabupaten Bantul memulai ground breaking dan peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul yang berlokasi di Eks Gedung Satpol PP, Jalan Gajah Mada No. 1 Bantul pada Rabu, 27 Maret 2024.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan pembangunan gedung perpustakaan itu dilatarbelakangi rendahnya tingkat literasi dan minat baca masyarakat.
Sehingga untuk mendorong hal tersebut, menurutnya perpustakaan harus aksesibel atau mudah dijangkau dan dicari lokasinya, yang kemudian tercermin melalui penempatan lokasinya yakni di pusat kota dan dikelilingi kantor pemerintahan, instansi kepolisian, DPRD, badan usaha dan ekonomi, serta sekolahan.
“Masyarakat yang unggul adalah masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan, sementara tingkat literasi bangsa Indonesia termasuk Kabupaten Bantul ini masih rendah,” terang Halim, Rabu, 27 Maret 2024.
Ia berharap dengan dibangunnya gedung baru dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Menurut Bupati perpustakaan adalah jantung intelektual masyarakat dimana perpustakaan bukan hanya sebagai tempat membaca saja namun sebuah obyek sentral untuk melakukan kegiatan yang produktif.
“Pembangunan gedung ini merupakan simbol bahwa kami ingin mengembalikan ilmu pengetahuan sebagai basis pengembangan kemajuan kita, basis kehidupan sosial kita agar kehidupan mendatang lebih baik. Kita berharap masyarakat Bantul akan semakin gemar membaca buku," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta selaku kepala penyelenggara mengatakan, jumlah pengunjung perpustakaan sejak tahun 2021 hingga 2023 semakin meningkat.
Disebutkan pada tahun 2021, jumlah pengunjung perpustakaan hanya sebanyak 14.325 orang akibat pandemi Covid-19.
Di tahun 2022, perpustakaan menerima pengunjung sebanyak 1.075.333 orang dan pada tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan yaitu sejumlah 1.412.776 orang.
Jumlah kunjungan itu adalah layanan di perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat, pojok baca, layanan perpustakaan keliling dan layanan mandiri.
“Perpustakaan harus ditempatkan sebagai simbol peradaban bangsa dengan mengakumulasikan pengetahuan dan informasi sekaligus menggali semua informasi yang ada. Berdasarkan catatan kami jumlah pengunjung perpustakaan semakin meningkat selama tiga tahun terakhir," kata Sukrisna.
Sukrisna menambahkan, perpustakaan tersebut dibangun di atas tanah Pemerintah Daerah seluas 3032 m2, sedangkan untuk luas bangunannya 2319,76 m2.