Berita

20 Ekor Ternak Mati Selama 2 Bulan, DPKH Gunungkidul Segera Vaksin Ternak di Zona Merah

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
20 Ekor Ternak Mati Selama 2 Bulan, DPKH Gunungkidul Segera Vaksin Ternak di Zona Merah
Vaksinasi sapi di DIY untuk meminimalisir penyebaran penyakit ternak yang menular. (foto: hariane)

HARIANE - Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran antraks yang semakin meluas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul akan segera melakukan vaksinasi ternak di Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop dan Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, dalam waktu dekat ini petugas kesehatan hewan akan melakukan vaksinasi pada ternak di zona kuning dan merah yang menjadi lokasi temuan kasus antraks. Langkah ini dimaksudkan agar antraks tidak meluas ke lokasi lain.

"Minggu ini atau minggu depan akan kami lakukan vaksinasi. Namun demikian untuk jumlahnya masih kami petakan," ucap Wibawanti Wulandari, Kamis (10/04/2025).

Selain akan melakukan vaksinasi, penyiraman formalin pada lokasi temuan antraks juga rutin dilakukan oleh petugas.

Termasuk komunikasi, informasi dan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya penyakit ini serta upaya menanggulanginya juga terus diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakat Gunungkidul.

"Harapannya dengan upaya-upaya yang dilakukan ini dapat meredam kekhawatiran warga untuk membeli ternak dari Gunungkidul. Kami (pemerintah) berkomitmen untuk mengendalikan penyebaran penyakit pada hewan ini," jelasnya.

Menurut Wibawanti, sejauh ini sulit bagi pemerintah untuk membendung kebiasaan warga memberandu ternak mati mendadak atau bahkan menjual ternak dalam kondisi mati. Sebab peternak sendiri juga tidak mau rugi. Padahal, penanganan ternak mati wajib dikubur.

"Padahal menyembelih bangkai sapi dan kemudian menjualnya itu tidak dibenarkan, namun mereka beralasan tidak mau rugi. Maka dari itu, edukasi mengenai hal tersebut terus kami lakukan," tandas dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mencatat sebanyak 20 ekor ternak sapi di wilayah tersebut mati diduga akibat terjangkit virus antraks. Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama bulan Februari hingga Maret 2025.

Pada kasus antraks ini, Wibawanti mengatakan jika terdapat manusia yang tertular penyakit ini dan dalam pemantauan serta penanganan Dinas Kesehatan.

"Yang mati ada sekitar 20-an ekor, di dua lokasi, yaitu Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop. Kejadian ini terjadi dalam kurun waktu dua bulan, Februari–Maret," ujar Wibawanti. 

Sementara itu, Dinas Kesehatan Gunungkidul menyebut ada 5 warga di zona merah yang tertular penyakit antraks. Rinciannya yaitu ada kasus terkonfirmasi 3 orang dan ada laporan kasus suspeks antraks 2 orang.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Tahap Pelunasan Biaya Haji Reguler 2025 Diperpanjang Meski Kuota Full, Kenapa?

Tahap Pelunasan Biaya Haji Reguler 2025 Diperpanjang Meski Kuota Full, Kenapa?

Kamis, 17 April 2025
Polisi Temukan Tenda Kemah di Sekitar Pantai, Diduga Milik Jenazah Di Pantai Midodaren

Polisi Temukan Tenda Kemah di Sekitar Pantai, Diduga Milik Jenazah Di Pantai Midodaren

Kamis, 17 April 2025
Gunungkidul Mulai Petakan Potensi Pembentukan Koperasi Merah Putih

Gunungkidul Mulai Petakan Potensi Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kamis, 17 April 2025
Puluhan Warga Gandekan Bantul Kembali Geruduk Kantor Kalurahan, Minta Dukuh Segera Turun Jabatan

Puluhan Warga Gandekan Bantul Kembali Geruduk Kantor Kalurahan, Minta Dukuh Segera Turun Jabatan

Kamis, 17 April 2025
Aniaya Anak Tiri Hingga Harus Operasi, Seorang Ibu Diamankan Polresta Sleman

Aniaya Anak Tiri Hingga Harus Operasi, Seorang Ibu Diamankan Polresta Sleman

Kamis, 17 April 2025
Tertunduk Lesu, Begini Pengakuan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang

Tertunduk Lesu, Begini Pengakuan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang

Kamis, 17 April 2025
Sebulan Buron, Pelaku Penyerangan di Pom Jalan Parangtritis Berhasil Ditangkap

Sebulan Buron, Pelaku Penyerangan di Pom Jalan Parangtritis Berhasil Ditangkap

Kamis, 17 April 2025
Pria Asal Palembang Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pantai Gunungkidul

Pria Asal Palembang Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pantai Gunungkidul

Kamis, 17 April 2025
Kebakaran Rumah di Jalan Kedung Rukem Surabaya Tewaskan Ayah dan Anak

Kebakaran Rumah di Jalan Kedung Rukem Surabaya Tewaskan Ayah dan Anak

Kamis, 17 April 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Kamis 17 April 2025 Makin Mahal, Cek Disini ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Kamis 17 April 2025 Makin Mahal, Cek Disini ...

Kamis, 17 April 2025