Wisata

Bahaya Rip Current, Ini Spot yang Perlu Diwaspadai Wisatawan di Pantai Parangtritis Bantul

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Bahaya Rip Current, Ini Spot yang Perlu Diwaspadai Wisatawan di Pantai Parangtritis Bantul
Wisatawan di Pantai Parangtritis. Foto/Yohanes Angga.

HARIANE - Pantai Parangtritis masih menjadi destinasi wisata andalan masyarakat saat momen liburan. Tetapi, dibalik keindahan alamnya, objek wisata yang berada di Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul ini menyimpan ancaman bahaya yang perlu dihindari.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis, M Arif Nugroho menjelaskan, rip current adalah arus laut yang kuat yang bergerak menjauhi bibir pantai.

Arus tersebut akan dengan mudah menyeret benda, termasuk wisatawan yang sedang berenang di area ini. Sedikitnya, ada sekitar 20 area rip current yang terdeteksi di Pantai Parangtritis.

"Banyak kecelakaan wisatawan tenggelam karena terseret arus di area rip current," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa sebetulnya sudah ada rambu peringatan yang dipasang di area-area berbahaya tersebut. Namun, tak sedikit wisatawan yang justru tidak mengindahkan larangan itu.

Dia mengatakan, rip current menjadi lebih berbahaya karena sulit terdeteksi atau dikenali oleh orang awam. Pasalnya, arus ini sering kali tidak terlihat di permukaan air.

Arif mengatakan, arus rip current memiliki ciri-ciri seperti perbedaan warna air, area dengan ombak yang lebih tenang, atau keberadaan buih yang bergerak lurus ke tengah laut.

"Karena terlihat lebih tenang, sehingga banyak wisatawan yang justru berenang di area ini. Padahal sangat berbahaya," tuturnya.

Menurutnya, banyak korban yang terjebak di area rip current panik lalu berusaha berenang melawan arus. Padahal, cara yang paling efektif adalah dengan berenang ke arah samping, menghindari arus.

Namun demikian, Arif mengimbau kepada masyarakat ataupun wisatawan yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis saat libur lebaran 2025 agar selalu mentaati imbauan petugas. Ia berharap wisatawan tidak berenang terlalu ke tengah atau di wilayah yang telah diberi tanda peringatan bahaya.

"Kami selalu mengimbau agar wisatawan tidak berenang di area yang telah kami beri bendera peringatan bahaya. Jangan juga berenang ke area yang terlalu dalam atau jauh dari bibir pantai," jelasnya.****

 

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Pemberangkatan Haji 2025 Gelombang Pertama

Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Pemberangkatan Haji 2025 Gelombang Pertama

Selasa, 22 April 2025
Rencana Prabowo Datangkan Pengungsi dari Palestina, Begini Tanggapan Haedar Nashir

Rencana Prabowo Datangkan Pengungsi dari Palestina, Begini Tanggapan Haedar Nashir

Selasa, 22 April 2025
Awas! 7 Snack ini Mengandung Babi Padahal Kantongi Sertifikat Halal

Awas! 7 Snack ini Mengandung Babi Padahal Kantongi Sertifikat Halal

Selasa, 22 April 2025
Dikenal Cinta Perdamaian, Haedar Nashir Sampaikan Pesan Terakhir Paus Fransiskus

Dikenal Cinta Perdamaian, Haedar Nashir Sampaikan Pesan Terakhir Paus Fransiskus

Selasa, 22 April 2025
Perahu Nelayan Terbalik Diterjang Gelombang Tinggi di Pantai Depok Bantul

Perahu Nelayan Terbalik Diterjang Gelombang Tinggi di Pantai Depok Bantul

Selasa, 22 April 2025
Pemkab Gunungkidul Siapkan Utang untuk Percepatan Pembangunan

Pemkab Gunungkidul Siapkan Utang untuk Percepatan Pembangunan

Selasa, 22 April 2025
Kecelakan di Tambak Osowilangun Surabaya, Sopir Tewas Ditabrak Truk Trailer

Kecelakan di Tambak Osowilangun Surabaya, Sopir Tewas Ditabrak Truk Trailer

Selasa, 22 April 2025
Penetapan Hari Keris Nasional 19 April Ditentang, Begini Alasannya

Penetapan Hari Keris Nasional 19 April Ditentang, Begini Alasannya

Selasa, 22 April 2025
Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 22 April 2025 Tembus Rp 2 ...

Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Selasa 22 April 2025 Tembus Rp 2 ...

Selasa, 22 April 2025
Lurah di Gunungkidul Disiram Air Oleh Debt Collector, Bupati Endah Berikan Pendampingan

Lurah di Gunungkidul Disiram Air Oleh Debt Collector, Bupati Endah Berikan Pendampingan

Selasa, 22 April 2025