Berita

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia, Ternyata Bukan Heatwave

profile picture Tim Red 3
Tim Red 3
penyebab cuaca panas di Indonesia
BMKG mengungkap penyebab cuaca panas di Indonesia. (Freepik/Wirestock)

HARIANE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab cuaca panas di Indonesia yang terjadi beberapa pekan ini.

Dirilis BMKG, suhu udara maksimum yang teramati di Indonesia yakni 37,8 derajat Celcius di Saumlaki, Maluku pada 21 April 2024.

Kemudian 36,8 derajat Celcius di Palu, Sulawesi Tengah pada 23 April 2024 dan 37,3 derajat Celcius di Deli Serdang, Sumatera Utara pada 28 April 2024.

Menurut BMKG, penyebab dari fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia saat ini bukanlah gelombang panas (heatwave) karena memiliki karakteristik yang berbeda.

Penyebab Cuaca Panas di Indonesia

Fenomena gelombang panas melanda sejumlah wilayah Asia Tenggara. (Freepik)

Menurut BMKG, penyebab fenomena cuaca panas di Indonesia saat ini berbeda dengan fenomena gelombang panas seperti yang terjadi di sejumlah wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Gelombang panas adalah fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan, terjadi selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dimana suhu maksimum harian di wilayah tersebut lebih tinggi 5 derajat Celcius atau lebih dari suhu maksimum rata-ratanya.

Gelombang panas dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah yang sangat luas.

"Anomali dinamika atmosfer ini pada umumnya disebabkan adanya sistem tekanan tinggi dalam skala yang sangat luas dan pada rentang waktu yang cukup lama," rilis BMKG, dikutip Sabtu, 11 Mei 2024.

Sementara itu, wilayah Indonesia memiliki karakter dinamika atmosfer yang berbeda dan mempunyai variabilitas perubahan cuaca yang sangat cepat.

Panas dan gerah yang terjadi di wilayah Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Jarak Terlalu Dekat, Dua Sepeda Motor Saling Bertabrakan

Jarak Terlalu Dekat, Dua Sepeda Motor Saling Bertabrakan

Selasa, 24 Juni 2025
Evakuasi WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Terkendala, Jalur ke Puncak Ditutup Sementara

Evakuasi WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Terkendala, Jalur ke Puncak Ditutup Sementara

Selasa, 24 Juni 2025
Miris!!! ribuan Pemilik Kendaraan Bermotor Tunggak Pajak

Miris!!! ribuan Pemilik Kendaraan Bermotor Tunggak Pajak

Selasa, 24 Juni 2025
Proyek Pelebaran Jalan Batas Kota Dimulai, Target Selesai Desember 2025

Proyek Pelebaran Jalan Batas Kota Dimulai, Target Selesai Desember 2025

Selasa, 24 Juni 2025
Kecelakaan di Kasihan Bantul, Pemotor Patah Tulang Ditabrak Mobil Ambulans

Kecelakaan di Kasihan Bantul, Pemotor Patah Tulang Ditabrak Mobil Ambulans

Selasa, 24 Juni 2025
Tangkal Dampak Negatif Era Digitalisasi, Dispussip Kulon Progo Dorong Literasi Digital

Tangkal Dampak Negatif Era Digitalisasi, Dispussip Kulon Progo Dorong Literasi Digital

Selasa, 24 Juni 2025
Dinas Pertanian Klaim Bantul Aman dari ancaman Kekeringan, Ribuan Mesin Pompa Air Disiagakan

Dinas Pertanian Klaim Bantul Aman dari ancaman Kekeringan, Ribuan Mesin Pompa Air Disiagakan

Selasa, 24 Juni 2025
Buron Kasus Penganiayaan Sejak 2019, Anggun Kurniasih Ditangkap Tim Tabur Kejati DIY

Buron Kasus Penganiayaan Sejak 2019, Anggun Kurniasih Ditangkap Tim Tabur Kejati DIY

Selasa, 24 Juni 2025
Innalillahi, Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Innalillahi, Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Selasa, 24 Juni 2025
Reka Ulang Kasus Simpan Mayat Pacar hingga Jadi Kerangka, 51 Adegan Diperagakan

Reka Ulang Kasus Simpan Mayat Pacar hingga Jadi Kerangka, 51 Adegan Diperagakan

Selasa, 24 Juni 2025