D.I Yogyakarta

Dewan Pembina Relawan Anak Bangsa Kulon Progo Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

profile picture Susanto
Susanto
Sapto Ongko, Kulon Progo, Relawan Anak Bangsa
Sapto Ongko dan relawan berfoto bersama sebelum pelaksanaan sosialisasi (Foto;dok Harun Susanto).

HARIANE - Masyarakat Kulon Progo mewaspadai ancaman Non Militer yang berpotensi muncul terutama menjelang Pilkada 2024. Pilkada serentak rencananya akan digelar pada tanggal 27 November mendatang 

Ketua Dewan Pembina Relawan Anak Bangsa Kulon Progo, Kolonel Laut (P) R. Sapto Ongko Putro, mengatakan, masyarakat khususnya generasi muda harus mewaspadai potensi ancaman yang dimungkinkan muncul di Pilkada 2024.

"Karena menyerang militer tidak efektif maka semua negara berpotensi melakukan serangan non Militer, " ujar Kolonel Laut (P) Sapto Ongko, dalam acara konsolidasi relawan dan ormas, di Mako Relawan Anak Bangsa  Kulon Progo, Selasa, (25/6/2024).

Serangan non Militer tersebut, jelas Sapto Ongko, lebih sulit dideteksi. Karena bisa masuk melalui ideologi, Sosial Budaya hingga Politik.

"Kalau nanti tidak mendapatkan pemimpin yang dapat memajukan Kulon Progo, kemudian tidak bisa bersinergi dengan DIY dan NKRI, sama saja, percuma,” tutur Sapto Ongko. 

Dalam Pilkada 2024, tegas Sapto, harus dihasilkan pemimpin yang mampu memajukan Kabupaten Kulon Progo dan mumpuni di  berbagai bidang. Sosok pemimpin tersebut harus bisa memahami Kulon Progo, memiliki strategi, jaringan yang luas serta etos kerja yang baik.

“Kulon Progo ada potensi, namun harus ada networking. Kalau tidak ada networking, kalau tidak ada hubungan ke nasional dan internasional kapan akan memajukan Kulon Progo," ujarnya.

Menurutnya, Pemimpin Kulon Progo juga harus mampu memiliki perencanaan yang matang dan terarah sesuai aspirasi masyarakat.

"Pemimpin yang dipilih yaitu sosok yang mau menjalankan program bagi rakyat Kulon Progo. Bukan sekedar program sendiri, namun mau dan mampu menjalankan programnya rakyat," tegas Sapto Ongko.

Sapto Ongko mendorong agar Pemimpin di Kulon Progo nantinya  memiliki pengetahuan tentang perencanaan. Hal ini karena setelah reformasi tidak ada lagi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), sehingga kepala daerah seperti hanya mengerjakan program yang diusungnya. 

"Pada pilkada, yang dipilih bukan pemimpin yang ada program bagus, tapi harus bisa mengerjakan program yang kita punya. Bukan membeli program dia, tapi harus bisa membeli program kita. Kulon Progo yang punya rakyat, siapapun pemimpinnya harus mampu dan berani teken kontrak dengan rakyat,” ucap Sapto Ongko Putro.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Terpilih Lagi! Begini Profil Ketua Umum Tidar 2025-2030, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo

Terpilih Lagi! Begini Profil Ketua Umum Tidar 2025-2030, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo

Sabtu, 17 Mei 2025
Nekat Langgar 6 Larangan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini, Siap-siap Didenda ...

Nekat Langgar 6 Larangan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini, Siap-siap Didenda ...

Sabtu, 17 Mei 2025
Pakai Visa Kerja untuk Haji, 117 WNI Ditangkap dan Dipulangkan dari Arab Saudi

Pakai Visa Kerja untuk Haji, 117 WNI Ditangkap dan Dipulangkan dari Arab Saudi

Sabtu, 17 Mei 2025
Bamuskal Bantul Torehkan Sejarah, Gelar Apel Akbar Pertama di Indonesia dengan Pesan Kolaborasi

Bamuskal Bantul Torehkan Sejarah, Gelar Apel Akbar Pertama di Indonesia dengan Pesan Kolaborasi

Sabtu, 17 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 17 Mei 2025 Turun Rp 20.000 per ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 17 Mei 2025 Turun Rp 20.000 per ...

Sabtu, 17 Mei 2025
Daftar Jemaah Haji Berangkat 18 Mei 2025 : Jadwal dan Kloter

Daftar Jemaah Haji Berangkat 18 Mei 2025 : Jadwal dan Kloter

Sabtu, 17 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 17 Mei 2025 Naik atau Turun Lagi? ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 17 Mei 2025 Naik atau Turun Lagi? ...

Sabtu, 17 Mei 2025
Dari Emping Hingga Mangrove: Bantul Pamerkan Potensi Wisata Lewat Njlajah Milankori

Dari Emping Hingga Mangrove: Bantul Pamerkan Potensi Wisata Lewat Njlajah Milankori

Sabtu, 17 Mei 2025
Modal PNM Mekaar Merajut Benang-benang Harapan Supartini dan Komunitas Perempuan Difabel di Bantul

Modal PNM Mekaar Merajut Benang-benang Harapan Supartini dan Komunitas Perempuan Difabel di Bantul

Jumat, 16 Mei 2025
12 Kalurahan di Gunungkidul Sudah Mendirikan Koperasi Merah Putih, Mana Saja?

12 Kalurahan di Gunungkidul Sudah Mendirikan Koperasi Merah Putih, Mana Saja?

Jumat, 16 Mei 2025