Ekbis

Hingga September 2024, Ekspor Perhiasan Emas Indonesia ke UEA Capai USD 505 Juta

profile picture Ima Rahma Mutia
Ima Rahma Mutia
Ekspor Perhiasan Emas Indonesia ke UEA
Ekspor perhiasan emas Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA) meningkat 23,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Pexels)

HARIANE – Ekspor perhiasan emas Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA) hingga September 2024 tercatat mencapai USD 505 juta, atau sekitar Rp 7,9 triliun. Angka ini meningkat 23,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan dalam penyerahan trofi dan piagam Primaduta Award kepada Bafleh Jewellery LLC dalam acara networking dinner yang berlangsung di kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, Rabu (11/12).

Penghargaan ini diberikan atas loyalitas perusahaan tersebut sebagai importir berprestasi dalam mendukung ekspor perhiasan emas Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Mardyana Listyowati, menyatakan optimisme atas pertumbuhan perdagangan perhiasan emas ke UEA.

Ia menyoroti keberhasilan Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang mulai berlaku sejak 1 September 2023 sebagai salah satu pendorong utama peningkatan nilai perdagangan bilateral.

“Penerapan CEPA telah membuka akses pasar yang lebih luas dan menguntungkan bagi pelaku usaha kedua negara. Terpilihnya Bafleh Jewellery LLC sebagai penerima Primaduta Award merupakan bukti bahwa kemitraan ini terus berkembang dengan baik,” ujar Mardyana .

Kepala ITPC Dubai, Widy Haryono, turut mengapresiasi konsistensi Bafleh Jewellery LLC yang telah bermitra dengan Indonesia selama lebih dari 15 tahun.

“Perhiasan emas merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia ke UEA. Kami berharap ekspor ini dapat terus meningkat di masa mendatang,” katanya.

Pada periode Januari–Oktober 2024, total perdagangan Indonesia dan UEA mencapai USD 4,18 miliar, atau sekitar Rp65,6 triliun, naik 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Ekspor nonmigas Indonesia ke UEA mencakup perhiasan emas, minyak sawit mentah, mobil penumpang, kain, dan kertas, sementara impor utama meliputi emas batangan, aluminium, dan kimia khusus.

Penghargaan Primaduta Award diharapkan dapat mendorong kepercayaan importir UEA terhadap produk Indonesia, seiring eratnya hubungan bilateral antara kedua negara.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Sering Ganggu Ketertiban Umum, Satpol PP Bantul Bakal Intensfikan Razia Pengemis dan Anak ...

Sering Ganggu Ketertiban Umum, Satpol PP Bantul Bakal Intensfikan Razia Pengemis dan Anak ...

Minggu, 16 Maret 2025
Mudik Gratis Lebaran 2025 PBNU : Bertabur Hadiah dan Doorprize

Mudik Gratis Lebaran 2025 PBNU : Bertabur Hadiah dan Doorprize

Minggu, 16 Maret 2025
2 Oknum TNI Aniaya Jukir di Bojong Indah Parung, Videonya Viral

2 Oknum TNI Aniaya Jukir di Bojong Indah Parung, Videonya Viral

Minggu, 16 Maret 2025
Sempat Ancam Akan Bunuh Korban, Pria Bertato Ditangkap Mencuri di Sewon Bantul

Sempat Ancam Akan Bunuh Korban, Pria Bertato Ditangkap Mencuri di Sewon Bantul

Minggu, 16 Maret 2025
Berniat Kabur, Jambret Nyebur Sungai di Jalan Karet Surabaya dan Tak Sadarkan Diri

Berniat Kabur, Jambret Nyebur Sungai di Jalan Karet Surabaya dan Tak Sadarkan Diri

Minggu, 16 Maret 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 16 Maret 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 16 Maret 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Minggu, 16 Maret 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 16 Maret 2025 Stabil

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 16 Maret 2025 Stabil

Minggu, 16 Maret 2025
Emak-emak serbu Bazar di Kebonharjo Kulon Progo, Ada Apa?

Emak-emak serbu Bazar di Kebonharjo Kulon Progo, Ada Apa?

Minggu, 16 Maret 2025
Masyarakat Kebonharjo Sambangi Pasar Murah Bank Kulon Progo

Masyarakat Kebonharjo Sambangi Pasar Murah Bank Kulon Progo

Minggu, 16 Maret 2025
Gelontoran Dana Miliaran untuk Melanjutkan Proyek Pembangunan Faskes di Patuk

Gelontoran Dana Miliaran untuk Melanjutkan Proyek Pembangunan Faskes di Patuk

Sabtu, 15 Maret 2025