Berita , Kesehatan
Hampir 1 Juta Anak Belum Imunisasi Dasar di Tahun 2024, Kemenkes: Butuh 53 Triliun untuk Imunisasi hingga 2029
HARIANE - Direktur Imunisasi, dr. Prima Yosephine, menegaskan bahwa tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar (zero-dose children) meningkat, mencapai hampir 1 juta anak pada tahun 2024.
Selain itu, sebanyak 13 provinsi masih belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap (90%) dalam tiga tahun terakhir.
Risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular juga berpotensi meningkat apabila cakupan imunisasi tidak segera ditindaklanjuti.
"Risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit seperti difteri, campak, rubela, pertusis, dan polio juga meningkat jika cakupan tidak segera diperbaiki," ujar dr. Prima Yosephine.
Hal tersebut dipaparkan dalam pertemuan Budget Dialogue yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai bagian dari proses finalisasi penyusunan dokumen National Immunization Strategy (NIS) Indonesia 2025–2029.
Kemenkes menyebut pertemuan ini digelar dengan tujuan untuk memaparkan estimasi kebutuhan anggaran program imunisasi nasional, mengidentifikasi potensi kesenjangan pembiayaan, serta membangun komitmen lintas sektor.
Lebih lanjut, dalam keterangannya dr. Prima memaparkan hasil analisis situasi imunisasi nasional, strategi jangka menengah, serta estimasi kebutuhan anggaran lima tahun ke depan.
Dihimpun dari rilis Kemenkes RI, anggaran yang dibutuhkan untuk periode 2025–2029, diperkirakan mencapai Rp53,8 triliun, dengan porsi terbesar untuk pengadaan vaksin baru (39%).
dr. Prima juga menggarisbawahi adanya potensi efisiensi melalui integrasi lintas program, yang dapat menurunkan kebutuhan biaya operasional hingga 45%, menjadi sekitar Rp11,3 triliun.
Namun, dalam hal ini masih terdapat kesenjangan pembiayaan sebesar Rp4,39 triliun, yang memerlukan dukungan lintas sektor dan mitra pembangunan.
Sekjen Kemenkes RI: Imunisasi Adalah Tanggung Jawab Bersama
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menegaskan bahwa imunisasi adalah tanggung jawab bersama, dan sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan.