Budaya , Ekbis

Mengapa Harga Keris Bisa Mahal? Begini Penjelasan Seniman

profile picture Nahikabillah Rabba
Nahikabillah Rabba
Mengapa Harga Keris Bisa Mahal? Begini Penjelasan Seniman
Seniman Keris, Wisben Antoro saat menjelaskan sebuah keris kepada Hariane (Foto Hariane /Nahikabillah Rabba)

HARIANE - Keris merupakan senjata tradisional populer khas Nusantara, khususnya Jawa. Di zaman ini, fungsi keris tidak hanya sebagai "Gaman", tapi juga menjadi sebuah benda budaya yang memiliki nilai tinggi.

Bentuknya yang unik membuat keris menjadi barang dengan harga fantastis. Kemudian, apa faktor lain yang membuat harga keris menjadi mahal?

Ketua Paguyuban Keris Udan Mas DIY, Wisben Antoro mengatakan, faktor yang membuat sebuah keris jadi mahal yakni karena usia dan ketahanan. 

Semakin tua usia keris, umumnya akan memiliki nilai jual yanglebih tinggi. Apalagi kalau usianya sudah berabad-abad dengan kondisi yang terjaga dengan baik.

"Pertama karena keutuhan. Lalu, usia keris, utuh sepuh," ujar Wisben ujar Wisben kepada Hariane di Toko Hamzah Batik saat acara  pameran keris Napak Suran, Rabu, 19 Juli 2023.

Selain usia, faktor yang menyebabkan harga keris menjadi mahal adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan.

Semakin langka bahan yang digunakan, maka harganya juga akan semakin tinggi. Terlebih jika bahan yang digunakan untuk membuat bilah keris adalah batu meteor.

Tidak hanya bahan bilahnya saja. Sebab, gagang pegangan dan sarung keris juga memiliki nilai tersendiri. 

Gagang dan sarung keris berbahan kayu cendana misalnya, bisa mencapai harga Rp 7 Juta.

Faktor penyebab sebuah keris menjadi mahal juga dikarenakan proses pembuatannya yang tidak boleh sembarangan.

Keris yang digunakan sebagai "Ageman" bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Karena si pembuat harus berhati-hati dalam proses menempa.

Sedangkan keris yang digunakan sebagai pusaka, bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan empu (pembuatan keris)  harus memperhatikan hari baik dari pemesan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Ribuan Peserta Ikuti Lomba Lari Manunggal Kulon Progo

Ribuan Peserta Ikuti Lomba Lari Manunggal Kulon Progo

Sabtu, 12 Oktober 2024 20:13 WIB
Dinas Kebudayaan Kulon Progo Gelar Menoreh Art Festival Tahun 2024

Dinas Kebudayaan Kulon Progo Gelar Menoreh Art Festival Tahun 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 20:05 WIB
Paslon dan Aparat Desa di DIY Ikrarkan Komitmen Dukung Pilkada 2024 yang Berintegritas

Paslon dan Aparat Desa di DIY Ikrarkan Komitmen Dukung Pilkada 2024 yang Berintegritas

Sabtu, 12 Oktober 2024 19:49 WIB
Tim Hukum Paslon Halim-Aris Desak Bawaslu Usut Dugaan Distribusi Beras Bulog

Tim Hukum Paslon Halim-Aris Desak Bawaslu Usut Dugaan Distribusi Beras Bulog

Sabtu, 12 Oktober 2024 16:53 WIB
Persiapan Haji 2025 : Evaluasi Menu Katering Hingga Layanan Akomodasi Jamaah

Persiapan Haji 2025 : Evaluasi Menu Katering Hingga Layanan Akomodasi Jamaah

Sabtu, 12 Oktober 2024 13:26 WIB
Haedar Nashir Kembali Masuk dalam 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Haedar Nashir Kembali Masuk dalam 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025

Sabtu, 12 Oktober 2024 13:03 WIB
Pentingnya Partisipasi Difabel dan Peran Kepala Daerah dalam Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif

Pentingnya Partisipasi Difabel dan Peran Kepala Daerah dalam Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif

Sabtu, 12 Oktober 2024 13:00 WIB
Kenalkan Filosofi Kintsugi, Karya Seniman Ageng Marhaendika Ditampilkan di Artotel Suites Bianti

Kenalkan Filosofi Kintsugi, Karya Seniman Ageng Marhaendika Ditampilkan di Artotel Suites Bianti

Sabtu, 12 Oktober 2024 12:34 WIB
Modal 2 Botol Air Mineral, Pasangan Bisa Mesum di Warung Bukit Lampu Padang

Modal 2 Botol Air Mineral, Pasangan Bisa Mesum di Warung Bukit Lampu Padang

Sabtu, 12 Oktober 2024 12:22 WIB
Persiapan Haji 2025 : Kebijakan Murur dan Tanazul Diperkuat

Persiapan Haji 2025 : Kebijakan Murur dan Tanazul Diperkuat

Sabtu, 12 Oktober 2024 11:03 WIB