Ponpes Ainul Yakin di Bantul Asuh Puluhan Santri Berkebutuhan Khusus

HARIANE - Ponpes Ainul Yakin tergolong berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya.

Pasalnya, pondok pesantren ini dihuni oleh santri-santri yang memiliki kebutuhan khusus.

Dimulai sekitar tahun 2006 lalu, santri ponpes Ainul Yakin berasal dari berbagai daerah, mulai dari Pulau Jawa sendiri sampai santri yang berasal dari Kalimantan dan Sulawesi.

Setidaknya, Ponpes Ainul Yakin memiliki 6 unit yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta dimana pusatnya berada di Tepus, Gunungkidul.

Salah satu unit ponpes ini ada di Glagah Kidul RT 03 Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul yang khusus mengasuh santriwati berkebutuhan khusus.

Ponpes Ainul Yakin di Bantul Tangani Anak-anak Berkebutuhan Khusus yang Ringan

Saat dijumpai Hariane, Pimpinan Unit Ponpes Ainul Yakin Putri Bantul, Hari Purnomo menyebutkan ada sekitar 26 santri mulai usia taman kanak-kanak (TK) hingga usia 20 tahun menghuni di unit cabang tersebut.

“Total keseluruhan ada 120an, tapi khusus yang disini ada 26 putri. Kalau yang putra dan berusia 20 tahun ke atas di unit yang lain,” katanya, Jumat, 17 Maret 2023.

Hari mengatakan, khusus dibawah pimpinannya menangani anak-anak berkebutuhan khusus dengan kondisi ringan, seperti disabilitas intelektual, disabilitas sosial, slow learner, ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, retardasi mental, dan autisma.

“Kalau khusus yang disini anak-anak gangguan ringan dan sedang seperti kemampuan kognitif yang terbatas dan keterbelakangan mental. Kalau sudah gangguan kejiwaan dalam tanda kutip ODGJ ada di pusatnya sana, dan kebanyakan memang orang sudah dewasa,” terangnya.

Dengan kondisi santri yang beragam, pihaknya lebih mengutamakan memberikan pembelajaran life skillatau hal-hal sederhana yang dilakukan manusia pada umumnya seperti mengurus diri sendiri serta beribadah yang baik dan benar sesuai agama Islam.

Namun tak jarang santriwati diberikan kelas menulis, hadrah, berkebun, dan memasak.

“Mengajar itu disesuaikan dengan kategori anaknya, yang penting hal-hal dasar dalam hidup seperti mengurus diri sendiri. Kalau anak memungkinkan kemampuannya lebih, kami usahakan. Harapannya anak-anak itu hidup bermasyarakat, beribadah, dan belajar,” tuturnya.

Hari mengungkapkan bahwa orang tua santri sendiri sudah mempercayakan pondok pesantren tersebut untuk mengasuh anaknya.