Berita , D.I Yogyakarta

Ribuan Jamu dan Suplemen Tak Layak Edar, BBPOM Yogyakarta Imbau Masyarakat Perhatikan Label

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Bbpom yogyakarta
BBPOM Yogyakarta temukan ribuan jamu dan suplemen tak layak edar. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE - Pada bulan Agustus 2024, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta menemukan ribuan Obat Bahan Alam (OBA), yang biasa disebut jamu, serta Suplemen Kesehatan (SK) yang tidak memenuhi syarat dan mengandung bahan kimia obat (BKO).

Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengatakan bahwa temuan tersebut berdasarkan hasil intensifikasi pengawasan produk OBA dan SK yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Dari 58 sarana yang diperiksa, terdapat 42 sarana yang tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini, BBPOM Yogyakarta menemukan 249 item OBA dan SK yang berjumlah 3.044 yang mengandung BKO, serta 51 item OBA dan SK yang berjumlah 742 yang tidak memiliki izin edar.

Temuan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, di mana BBPOM memeriksa 45 sarana dan menemukan 34 sarana yang tidak memenuhi ketentuan.

Ia mengungkapkan beberapa BKO yang ditambahkan pada jamu atau OBA, antara lain sibutramin pada obat pelangsing, chlorpheniramine maleat (CTM) pada obat gatal-gatal, sildenafil sitrat dan tadalafil pada obat untuk meningkatkan stamina pria, siproheptadin pada obat penggemuk badan, serta parasetamol, dexamethason, dan fenilbutason yang ditemukan pada obat pegal linu.

Produk OBA dan SK yang tidak memenuhi syarat dan mengandung BKO sangat berbahaya, kata Bagus, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan sistem pencernaan, gangguan fungsi hati dan ginjal, gangguan hormon, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, bahkan dapat menyebabkan kematian.

“Tindak lanjut dari hasil pengawasan dilakukan dengan pemusnahan oleh pemilik sarana,” kata Bagus, Jumat, 4 Oktober 2024.

Selanjutnya, dari penjejakan digital sepanjang Januari-September pada 656 akun di berbagai platform marketplace dan media sosial seperti Shopee, Tokopedia, Facebook, Bukalapak, Lazada, dan sebagainya, BBPOM Yogyakarta menemukan 176 OBA dan 54 suplemen yang menjual produk mengandung bahan berbahaya serta tanpa izin edar.

BBPOM Yogyakarta juga menemukan 240 link penjualan kosmetik, 152 link penjualan obat, dan 69 link penjualan pangan dengan kasus yang sama.

Dalam hal pengawasan OBA, BBPOM Yogyakarta menemukan sejumlah tantangan, antara lain sebagian besar sarana depot jamu belum memiliki izin usaha, sumber pengadaan tidak jelas, sumber utama produk berasal dari sales freelance, sebagian pelaku usaha tidak kooperatif dan sulit diberikan edukasi, serta masih banyak masyarakat yang mengonsumsi OBA dengan BKO, sehingga peredaran di sarana distribusi masih sering ditemukan.

“BBPOM Yogyakarta juga melakukan penindakan hukum melalui penyidikan atas dugaan terjadinya kejahatan di bidang obat dan makanan. Pada tahun 2024, komoditi yang sudah selesai diproses pro justitia adalah obat-obatan tertentu, obat keras, dan suplemen kesehatan,” jelasnya.

“BBPOM Yogyakarta juga akan menindak oknum pelaku usaha yang tidak memenuhi ketentuan dalam rangka menjamin peredaran obat dan makanan yang aman dan bermutu,” lanjutnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Museum Wayang Beber Sekartaji Gemakan Nasionalisme Lewat 2 Karya ke Berbagai Pentas

Museum Wayang Beber Sekartaji Gemakan Nasionalisme Lewat 2 Karya ke Berbagai Pentas

Selasa, 12 November 2024 22:00 WIB
Sidang Pembacaan Tuntutan Direktur PT Taru Martani, Berikut Tuntutan dari JPU

Sidang Pembacaan Tuntutan Direktur PT Taru Martani, Berikut Tuntutan dari JPU

Selasa, 12 November 2024 18:52 WIB
JAFF 2024 Usung Tema ‘Metanoia’, 180 Fim dari 25 Negara Asia Pasifik Akan ...

JAFF 2024 Usung Tema ‘Metanoia’, 180 Fim dari 25 Negara Asia Pasifik Akan ...

Selasa, 12 November 2024 18:28 WIB
70 Karya Penelitian Dipamerkan dalam Research Week 2024 Fisipol UGM

70 Karya Penelitian Dipamerkan dalam Research Week 2024 Fisipol UGM

Selasa, 12 November 2024 15:50 WIB
IKAPI DIY dan APMD DIY Gelar Pesta Buku Jogja

IKAPI DIY dan APMD DIY Gelar Pesta Buku Jogja

Selasa, 12 November 2024 15:48 WIB
Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Hotel Semarang : Foto dan Aslinya Beda

Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Hotel Semarang : Foto dan Aslinya Beda

Selasa, 12 November 2024 15:08 WIB
Angka Stunting di Kabupaten Bantul Meningkat, Dinkes Sebut Penyebabnya

Angka Stunting di Kabupaten Bantul Meningkat, Dinkes Sebut Penyebabnya

Selasa, 12 November 2024 14:36 WIB
7 Fakta Kasus Remaja di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Gegara Dapat Kiriman Video Porno

7 Fakta Kasus Remaja di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Gegara Dapat Kiriman Video Porno

Selasa, 12 November 2024 13:34 WIB
Seorang Pemancing Terseret Ombak di Pantai Jogan, Petugas Masih Melakukan Pencarian

Seorang Pemancing Terseret Ombak di Pantai Jogan, Petugas Masih Melakukan Pencarian

Selasa, 12 November 2024 11:26 WIB
Kecelakaan di Jalan Pemuda Semarang Hari ini, 1 Mahasiswa Tewas Ditempat

Kecelakaan di Jalan Pemuda Semarang Hari ini, 1 Mahasiswa Tewas Ditempat

Selasa, 12 November 2024 11:24 WIB