Jabodetabek , Wisata
5 Tempat Wisata Religi di Jakarta, Cocok Dikunjungi saat Ngabuburit dan Libur Lebaran
Masjid Ramlie Musofa memiliki arsitektur megah layak nya Taj Mahal karena sama-sama memiliki danau dan kubah-kubah menjulang tinggi dengan dominan warna putih.
Masjid Ramlie Musofa cocok dikunjungi karena memiliki keunikan yang mencolok yakni perpaduan antara budaya Islam dan Tionghoa yang tercermin dari ornamen masjidnya.
Masjid Ramlie Musofa berlokasi di Jl. Danau Sunter Utara Raya Selatan No.12C - 14A, RT.13/RW.16, Sunter Agung, Kec. Tj. Priok, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
3. Masjid Agung Sunda Kelapa
Masjid Agung Sunda Kelapa dibangun pertama kali pada tahun 1960-an dengan gagasan yang berasal dari Ir. Gustaf Abbas. Kemudian setelah 9 tahun masa pembangunan, Masjid Agung Sunda Kelapa selesai pada tahun 1970 dan diresmikan oleh Ali Sadikin pada tanggal 31 Maret 1971, dikutip dari laman resmi Masjid Sunda Kelapa.
Masjid ini dibangun dengan memadukan berbagai fungsi untuk masjid, seperti sebagai tempat ibadah, pendidikan, sosial, maupun perekonomian. Mengingat Jakarta pada saat itu merupakan pusat perdagangan sekaligus menjadi tempat menyebarkan Islam oleh para pedagang.
Masjid Agung Sunda Kelapa berlokasi di Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
4. Makam Habib Abdurrahman Al Habsyi
Melansir dari laman Pemkot Jakarta Pusat, Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini merupakan seorang alim ulama yang melakukan syiar Islam di Batavia.
Habib Abdurrahman wafat pada tahun 1296 H/1879 M dan dimakamkan di Jalan Kramat No. 5 Cikini, Jakarta Pusat. Sejak awal lokasi ini adalah makam, tempat orang berziarah. Namun, dibuat mirip seperti masjid karena disediakan tempat wudhu, sholat, dan dilengkapi dengan perlengkapan sholat.
Makam Habib Cikini ini memiliki interior yang unik karena terdapat lukisan bergaya realis mengenai potret Habib Cikini yang dicetak ulang ke dalam media spanduk. Serta sketsa wajah beberapa keturunan Habib Cikini termasuk Habib Ali Kwitang.