Berita , Olahraga
Bawa Pigmy Team Juarai PMNC ID, Alam Ganjar Bagikan Pengalamannya Terjun ke Dunia Esport
HARIANE - Putra cawapres nomor urut 3, Alam Ganjar, selaku CEO Pigmy Team sekaligus Ketua Asosiasi eSport Jawa Tengah rupanya baru mulai menggandrungi dunia game di tahun 2020 kala pandemi Covid-19.
Sebagai anak tunggal, ia memiliki kedekatan personal dengan sepupunya. Namun sepupunya menempuh pendidikan Sarjana 2 di Rusia dan tak bisa kembali ke Indonesia karena protokol Covid-19.
Akhirnya mereka memiliki cara berkomunikasi melalui game dan hal itu terus berlanjut hingga mendorong Alam Ganjar untuk berkarir sebagai pemain profesional namun keahliannya belum mencapai level tersebut.
“Lantas saya digandeng kakak tingkat saya Asosiasi eSpot Jawa Tengah, ketemu talenta baru potensial tapi belum punya akses menaikkan level ke pro player lantas saya coba wujudkan cita-cita sebagai pro player, namun saya sebagai sisi manajerialnya,” terangnya, Selasa, 9 Januari 2024.
Bergelut di dunia esport kemudian membawa Alam Ganjar bersama Pigmy Team menjuarai PUBG MOBILE National Championship Indonesia (PMNC ID) sekaligus menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang PUBG Mobile Super League tingkat Asia Tenggara.
Perjalanan menjadi juara nasional pun tidak mudah karena ia harus terus mencoba, menganalisa pelatih, dan merekrut pemain baru.
“Aku sekarang lagi ngedevelope tim esport, itu kita mulai dari tahun lalu starting from community. Alhamdulillah akhir tahun kemarin kita berkat perjuangan luar biasa dapa achievement jadi national champion,” katanya.
“Kita dari awal berdiri tanpa coach ternyata jadi juara. Jadi esensinya kita harus menemukan chemistry dan identitas gaya permainan, performa itu yang menjadi salah satu formulanya,” jelasnya.
Sebagai nahkoda Pigmy Team, ia mengaku hal paling menantang bukan meningkatkan performa ataupun mencari talenta dan menjadikan industri tersebut berkelanjutan, melainkan mengajukan izin sekolah untuk dua playernya yang masih duduk di bangku SMA/SMK.
“Karena pengalaman tahun sebelumnya salah satu player kami mewakili Indonesia di Sea Games dan izinnya itu susahnya minta ampun,” ungkapnya.
“Dengan dinamika seperti itu esport ini menjadi industri yang sangat anak muda karena berbagai dinamika, ketidakjelasan, dan bagaimana espot itu proporsional atau mengikuti dari publisher itu kita harus terus mikir bagaimana industri ini bisa sustainable, dan itu asyiknya,” tandasnya.****