HARIANE - Ide hampers lebaran ramah lingkungan berikut ini dapat menjadi alternatif untuk berbagi tanpa menambah timbunan sampah.
Berbagi hampers menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang Lebaran. Namun sayangnya hampers menjadi salah satu sumber meningkatnya sampah di TPA selama masa Lebaran.
Menurut data yang dirilis oleh Greenpeace pada 2019, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat jumlah sampah plastik selama Ramadan rata-rata meningkat 4% setiap tahunnya.
Besarnya volume sampah plastik menjadi beban bagi lingkungan mengingat tingkat daur ulang yang sangat rendah, yakni hanya 9 persen secara global. Maka timbunan sampah plastik pun berpotensi terus meningkat.
Berbagi hampers tetap bisa dilakukan namun dengan memperhatikan produk serta kemasan yang dipakai tidak menambah jumlah sampah dan bisa didaur ulang
Ide Hampers Lebaran Ramah Lingkungan
Berikut ini beberapa ide hampers Lebaran yang bisa menjadi referensi dan ramah lingkungan:
Kue Kering
Kue kering menjadi andalan untuk dijadikan hampers saat Lebaran. Berbagai jenis kue kering cocok untuk dijadikan hampers yang ramah lingkungan dengan memperhatikan pengemasannya.
Hampers kue kering dapat dimasukkan ke dalam toples yang dapat digunakan ulang. Kemudian tas untuk toples kue bisa menggunakan tas jenis spunbond atau tas kerajinan tangan dari anyaman bambu.
Hindari jenis pengemasan yang terlalu banyak menggunakan plastik sekali pakai atau kertas yang tidak bisa didaur ulang.