Berita , Gaya Hidup
Cast Film Laut Tengah Bagikan Tantangan Syuting Hingga Ungkap Tak Mau Dipoligami
HARIANE - Pemeran film Laut Tengah, Ibrahim Risyad (Bhumi), Yoriko Angeline (Haia), Gabriel Prince (Haneul), Aliando Syarief (Zidan), dan penulis novel dengan judul yang sama, Berliana Kimberly, hadir menyapa penonton di XXI Jogja City Mall.
Film bertemakan religi ini rilis dan mulai tayang di bioskop sejak 3 Oktober 2024.
Ibrahim Risyad mengaku sangat antusias datang ke Jogja karena energi positif yang ditularkan penonton. Terlebih saat tiket pemutaran film dibuka, seluruhnya langsung terjual.
“Happy banget, Jogja selalu seru menurutku, energinya selalu besar. Walaupun kita capek beberapa hari keliling kota, setelah di Jogja jadi happy lagi,” kata Ibrahim.
Berperan sebagai Zidan, Aliando Syarief mengaku proyek ini merupakan film religi pertamanya. Dengan karakter baru, ini menjadi tantangan baginya untuk menyesuaikan peran sebagai Zidan.
Sementara itu, Gabriel Prince mengaku sangat tertantang untuk berperan sebagai Choi Haneul, yang merupakan warga Korea tetapi sempat tinggal di Indonesia. Dalam film tersebut, ia harus menirukan cara orang Korea berbicara dalam Bahasa Indonesia.
“Haneul kan orang Korea, jadi belajar bahasa baru menjadi tantangan yang cukup besar buatku karena aku belum pernah belajar Bahasa Korea. Dari segi pelafalan, cara aku menyampaikan sesuatu harus sama persis seperti orang Korea, jadi cukup tekanan. Karena dia (Haneul) bisa Bahasa Indonesia, jadi lebih sulit karena aku harus memperhatikan bagaimana orang Korea bicara Bahasa Indonesia. Dialek dan logat mereka pasti berbeda dengan kita,” terangnya.
Berbeda lagi dengan Yoriko Angeline, yang harus memerankan sebagai orang ketiga dalam rumah tangga orang lain. Mengalami hal serupa dalam kehidupan nyata bukanlah keinginannya.
“Posisi Haia dalam kehidupan mereka bukan keinginan dia, tapi permintaan istri pertama. Haia menunjukkan sisi lain dari hal tersebut karena orang lain memiliki spekulasi berbeda-beda,” kata Yoriko.
“Kebetulan saya tidak suka sharing, jadi saya tidak ingin mengalami hal itu,” lanjutnya.
Penulis novel Laut Tengah, Berliana Kimberly, mengatakan bahwa karya ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang batal menempuh studi S2 di Korea Selatan.
Selain itu, pekerjaannya sebagai pengacara di bidang hukum keluarga Islam menginspirasinya untuk mengeluarkan karya yang menyentuh isu perempuan dan isu hukum keluarga Islam dalam film ini.