Berita

El Nino Menguat, Musim Kemarau 2023 di Indonesia Lebih Kering pada Wilayah Berikut

profile picture Tim Red 3
Tim Red 3
musim kemarau 2023 di indonesia
Musim kemarau 2023 di Indonesia diprediksi akan lebih kering. (Ilustrasi: Pixabay/ThorstenF)

HARIANE - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa musim kemarau 2023 di Indonesia bakal lebih kering.

Hal ini disebabkan oleh menguatnya intensitas El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

Lebih lanjut, BMKG juga memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami curah hujan di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.

Kondisi Musim Kemarau 2023 di Indonesia

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 6 Juni 2023 tersebut, BMKG menyebut bahwa El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) akan terjadi secara bersamaan.

"Untuk kali ini, dua fenomena itu terjadi bersamaan. El Nino dan IOD positif. El Nino dikontrol oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik dan IOD positif dikontrol oleh suhu muka air laut di Samudera Hindia yang keduanya mengakibatkan wilayah Indonesia jadi lebih kering," terang Kepala BMKG.

Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah di Indonesia selama periode musim kemarau 2023.

"Pada Juli, Agustus, September 2023 nanti, curah hujan akan sangat rendah, kurang dari 30 persen. Kalau normalnya curah hujan itu 85 persen sampai 115 persen," jelasnya.

Akibatnya, sebagian besar Pulau Jawa, Aceh, Lampung, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan akan mengalami curah hujan kurang dari 100 mm.

Selanjutnya, curah hujan kurang dari 100 mm juga terjadi pada Agustus hingga Oktober 2023. 

Kondisi tersebut berpeluang terjadi di sebagian Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkuku, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Hingga pada November 2023, kondisi tersebut juga masih berpeluang terjadi di sebagian Lampung, Banten bagian utara, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, Jawa Timur bagian utara, sebagian NTB, Sebagian NTT, sebagian Kalimantan Tenggara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan sebagian Papua.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Umumkan Instagramnya Kembali Normal, Ridwan Kamil Malah Digeruduk Netizen

Umumkan Instagramnya Kembali Normal, Ridwan Kamil Malah Digeruduk Netizen

Sabtu, 12 April 2025
Angkat Isu Konservasi Lewat Jepretan Foto, Seniman Anang Batas Pamerkan Karya Bertajuk Nest ...

Angkat Isu Konservasi Lewat Jepretan Foto, Seniman Anang Batas Pamerkan Karya Bertajuk Nest ...

Sabtu, 12 April 2025
Muncul Wabah Antraks di Gunungkidul, Begini Kata Sekda DIY

Muncul Wabah Antraks di Gunungkidul, Begini Kata Sekda DIY

Sabtu, 12 April 2025
Viral Video Tawuran di Jalan Menur Semarang Hari ini, Warga Temukan Bercak Darah ...

Viral Video Tawuran di Jalan Menur Semarang Hari ini, Warga Temukan Bercak Darah ...

Sabtu, 12 April 2025
TIDAR DIY Satu Suara Dukung Rahayu Saraswati Pimpin TIDAR Nasional

TIDAR DIY Satu Suara Dukung Rahayu Saraswati Pimpin TIDAR Nasional

Sabtu, 12 April 2025
Antraks Kembali Muncul, Aktivitas Pasar Hewan Di Gunungkidul Masih Ramai

Antraks Kembali Muncul, Aktivitas Pasar Hewan Di Gunungkidul Masih Ramai

Sabtu, 12 April 2025
Adu Banteng Bus Vs Mobil di Tol Bojong Pekalongan, 2 Kendaraan Ringsek Parah

Adu Banteng Bus Vs Mobil di Tol Bojong Pekalongan, 2 Kendaraan Ringsek Parah

Sabtu, 12 April 2025
Prediksi Musim Kemarau di DIY, Begini Penjelasan BMKG

Prediksi Musim Kemarau di DIY, Begini Penjelasan BMKG

Sabtu, 12 April 2025
Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 12 April 2025 Naik Rp 15 ...

Mantap! Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 12 April 2025 Naik Rp 15 ...

Sabtu, 12 April 2025
Wow! Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 12 April 2025 Meroket Tajam

Wow! Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 12 April 2025 Meroket Tajam

Sabtu, 12 April 2025