Berita
Kementerian ESDM Panen 1.102 Panel Surya di Pulau Messah, Warga: Dulu Seperti Pulau Mati, Gelap, Banyak Kejahatan.
Pitria Deswita
Kementerian ESDM Panen 1.102 Panel Surya di Pulau Messah, Warga: Dulu Seperti Pulau Mati, Gelap, Banyak Kejahatan.
HARIANE – Sudah ada sejak tahun 2019 kini pemerintah semakin gencar memanen hamparan panel surya di Pulau Messah yang tersaji di atas bukit saat pertama kali menginjakkan kaki.
Panel surya di Pulau Messah saat ini sudah berjumlah 1.102 panel dengan kapasitas 530 kilo watt peak (kWp) yang menyelimuti area perbukitan seluas 7.500 meter persegi. Ditopang 590 buah baterai, 27 unit solar inverter dan 5 unit bidirectonal inverter, PLTS ini mampu melistriki 467 pelanggan dari empat jenis, yaitu rumah tangga (R1 dan R2), binis (B1) dan sosial (S1).
Melansir dari siaran pers Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kehadiran ladang panel surya ini dirasakan betul oleh masyarakat setempat. Perangkat teknologi komunikasi juga mulai banyak dimanfaatkan sebagai media telekomunikasi semenjak dibangunnya PLTS Messah oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
BACA JUGA : Kotoran Sapi Bisa Jadi Solusi Kelangkaan Energi"Kami harus cari ke Labuan Bajo untuk cari tempat penyimpanan es (cold storage). Kita butuh uang lagi sekitar 200 ribu untuk solar, belum termasuk harga es. Manfaat listrik surya ini luar biasa, saya rasakan sendiri," ungkap Basgun, salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Basgun juga mengungkapkan bagaimana anak-anak Pulau Messah memanfaatkan lentera sebagai media belajar di malam hari hari sebelum adanya panel surya di pulau Messah. "Anak-anak pakai lentera atau genset, tapi tidak sampai larut malam. Mereka mau belajar sampai jam 10 - 11 tidak bisa," kenang Basgun. "Dulu hampir tidak ada orang punya hand phone karena susah kalau mati baterai, sekarang anak tujuh tahun saja sudah punya hand phone. Sekarang kami merasa hidup seperti di kota," ungkap Basgun.