Fenomena pengunduran diri CPNS dan PPPK. (Ilustrasi: Pixabay/StartupStockPhotos)
Selan itu, saat ini banyak pemberi kerja yang memberikan skema kebijakan organisasi yang lebih menarik, seperti paket gaji dan remunerasi yang menggiurkan dan jenis pekerjaan yang lebih menantang.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa apabila pemerintah tidak melakukan transformasi, maka jangan harap untuk dilirik oleh para pencari kerja dari generasi milenial dan generasi Z.
“Jika birokrasi pemerintah sebagai workplace tak bertransformasi, maka jangan harap generasi milenial dan generasi Z yang dominan dalam labour market memiliki preferensi yang kuat untuk bergabung atau bekerja di sektor publik. Mereka cenderung memilih tempat kerja yang sesuai dengan karakter generasi jaman now,” jelasnya.
BACA JUGA : 6 Tips Wawancara Kerja Wajib Tahu Agar Sukses Memikat Hati HRDOleh karena itu, Prof Jusuf menekankan agar fenomena tersebut harus direspon dengan bijaksana, merenung dan menyadari bahwa zaman telah berubah. Pemerintah harus bisa memetik hikmah dari peristiwa pengunduran diri CPNS dan PPPK yang telah terjadi. “Karena itu, pemerintah harus adaptif terhadap setiap perubahan dan sigap menyususn kebijakan dan strategi yang paling tepat. Pemerintah harus agile, dinamis serta responsif terhadap setiap kemungkinan perubahan itu,” pungkas Prof Jusuf. Demikian informasi mengenai fenomena pengunduran diri CPNS dan PPPK menurut Guru Besar Universitas Arilangga, Prof Dr Jusuf Irianto Drs Mcom. ****