Berita
Firasat Asisten Eril Kamil Sebelum Berangkat ke Swiss, Sebutkan Perilaku Aneh Ini
Dyah Ayu Purwirasari
Firasat Asisten Eril Kamil Sebelum Berangkat ke Swiss, Sebutkan Perilaku Aneh Ini
HARIANE –Asisten Eril Kamil ceritakan perilaku tak biasa dari putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut sebelum keberangkatannya ke Swiss.
Asisten Eril Kamil yang bernama Hendar Zaehanan mengaku memiliki firasat aneh saat bertemu untuk terakhir kalinya dengan Eril Kamil.
Asisten Eril Kamil pun mengungkapkan reaksinya saat diberi kabar soal Eril yang hilang di Sungai Aare dan belum ditemukan hingga sekarang.
Hendar juga tak bisa membendung rasa sedihnya saat menceritakan rencana Eril yang sebentar lagi akan diwisuda dan merayakan ulang tahunnya yang ke-23.
BACA JUGA : Fakta Tentang Eril Kamil Hanyut di Sungai Aare Diungkapkan Oleh Sang Paman: Sempat Berteriak ‘Help’
Asisten Eril Kamil Ceritakan Momen Terakhir Sebelum Berangkat Menuju Swiss
Dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Selasa, 31 Mei 2022, Hendar mengungkapkan Emmeril Khan Mumtaz atau yang akrab dipanggil Aa Eril tidak meminta bantuannya untuk membawa koper dan barang bawaan saat akan berangkat ke Swiss. Padahal, kebiasaan anak Ridwan Kamil ini yang familiar bagi Hendar adalah sering memintanya untuk membantu membawakan barang apalagi koper yang dibawanya saat itu termasuk cukup besar. “Nah dia pas turun dari mobil dia nggak pernah ‘A Hendar bantuin’, nggak pernah. Dia bawa sendiri jalannya nunduk nggak pernah liat tengok kanan kiri nggak pernah,” ungkap asisten keluarga Ridwan Kamil ini. Hendar juga menceritakan Eril tidak menjawab ketika ditanya tujuan kepergiannya dan untuk berapa lama. Eril yang biasanya minta bantuan untuk berkemas pun kala itu tidak meminta bantuannya yang menurutnya menjadi hal yang aneh.BACA JUGA : Update Pencarian Eril Kamil, KBRI Bern Siap Jalani Strategi Baru Menggunakan Teknologi Canggih Menyusur Sungai Aare“Dia beresin sendiri, trus dia bawa koper dari atas ke bawah sendiri. Koper segedenya dia bawa sendiri. Yang satu pegang koper yang satu pegang tas, dia nggak pernah minta bantuan,” kenang Hendar dengan kesedihan yang tampak dari raut wajahnya.