Berita

Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2022, 6 Prinsip Membangun Sosial Emosional Anak Pasca Pandemi

profile picture Anasya Adeliani
Anasya Adeliani
Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2022, 6 Prinsip Membangun Sosial Emosional Anak Pasca Pandemi
Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2022, 6 Prinsip Membangun Sosial Emosional Anak Pasca Pandemi
HARIANE - Berbagai hal yang perlu dipahami oleh orang tua bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional, 29 Juni 2022.
Hari keluarga nasional merupakan ajang di mana dapat dilakukan pengoptimalan pertumbuhan anak selama masa transisi COVID-19.
Karena pembatasan fisik dan sosial yang terjadi selama pandemi COVID-19 menimbulkan masalah kesehatan yang berdampak pada emosi, mental, dan perkembangan, terutama pada anak-anak.

Sayangnya terlepas dari hari keluarga nasional, hal tersebut telah membuat anak-anak di usia dini kehilangan tingkat interaksi yang merupakan tonggak penting bagi perkembangan sosial emosional mereka.

BACA JUGA : 10 Oleh-oleh Haji Khas Arab Saudi untuk Keluarga dan Kerabat di Tanah Air
Kemudian ketika memasuki masa transisi ini, anak mulai memiliki rutinitas baru. Artinya, mereka akan banyak berinteraksi dengan lingkungan sosial dan menuntutnya untuk adaptif.
Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan dapat merespon secara memadai perubahan yang diperlukan dan memperkuat fungsi keluarga untuk dapat menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
Fungsi keluarga yang dimaksud adalah peran aktif kedua orang tua. Bukan hanya ibu-ibu seperti stereotip yang kita kenal selama ini.
“Kami memiliki stereotip yang masih melihat ayah sebagai pencari nafkah utama dan ibu yang merawat mereka,” ucap Direktur Pembinaan Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Irma Ardiana, MAPS, dalam webinar bertema Tips Keluarga Indonesia Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi pada Selasa, 28 Juni 2022.
Menurut Irma, pola asuh perlu seimbang antara ayah dan ibu. Dalam hal ini, ayah juga dapat berperan aktif.
“Bisa dipraktikkan, misalnya dengan mengukur perkembangan ini, yang dilakukan oleh ayah. Sehingga pembagian peran caregiver bisa diterapkan,” lanjutnya.
Agar perkembangan sosial emosional anak tumbuh dengan baik dan benar, ayah dan ibu perlu menentukan pola asuh yang tepat.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Mengenal Tradisi Sambatan yang Masih Dipegang Teguh Warga Gunungkidul

Mengenal Tradisi Sambatan yang Masih Dipegang Teguh Warga Gunungkidul

Senin, 30 Juni 2025
Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 1 Juli 2025, Total 19 Kloter

Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 1 Juli 2025, Total 19 Kloter

Senin, 30 Juni 2025
Banyak Wisatawan Pantai Jadi Korban Sengatan Ubur-ubur, Tim SAR: Tidak Usah Panik

Banyak Wisatawan Pantai Jadi Korban Sengatan Ubur-ubur, Tim SAR: Tidak Usah Panik

Senin, 30 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi

Harga Emas Antam Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi

Senin, 30 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi, Cek Sebelum ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi, Cek Sebelum ...

Senin, 30 Juni 2025
Menanti Putusan Banding dan Sanksi Kedinasan Lurah Sampang Atas Kasus Penyalahgunaan TKD

Menanti Putusan Banding dan Sanksi Kedinasan Lurah Sampang Atas Kasus Penyalahgunaan TKD

Senin, 30 Juni 2025
Kemarau Basah, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air

Kemarau Basah, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air

Senin, 30 Juni 2025
Puluhan Wisatawan Pantai Gunungkidul Jadi Korban Sengatan Ubur-Ubur

Puluhan Wisatawan Pantai Gunungkidul Jadi Korban Sengatan Ubur-Ubur

Minggu, 29 Juni 2025
Peringatan Hari Bhayangkara ke 79 : Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir

Peringatan Hari Bhayangkara ke 79 : Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir

Minggu, 29 Juni 2025
Dugaan Korupsi TIK: Polda DIY Periksa 8 Saksi, JCW Soroti Eks Kadis

Dugaan Korupsi TIK: Polda DIY Periksa 8 Saksi, JCW Soroti Eks Kadis

Minggu, 29 Juni 2025