Jasad Eril Kamil Ditemukan di Bendungan Engehalde, Pintu Bendungan Hanya Berjarak 3 KM dari TKP
Bayu Wiro melakukan usaha pencarian bersama dengan tenaga sukarelawan lainnya sejauh 3 km dari tempat Eril Kamil hanyut terbawa Sungai Aare. Pada saat dikunjungi, pintu bendungan dalam kondisi terbuka. Bayu Wiro menjelaskan apabila pintu bendungan terbuka, maka benda apapun yang mengalir dari sungai akan terus berjalan tanpa hambatan.Sedangkan jika pintu Bendungan Engehalde dalam kondisi tertutup, maka aliran air akan masuk ke dalam sistem penyaring yang ada di tepi sungai. WNI di Swiss ini pun menunjukkan arah aliran sistem penyaring air tersebut.
Sebelum jasad Eril Kamil ditemukan di Bendungan Engehalde, Bayu memperlihatkan kondisi permukaan air Sungai Aare di sekitar bendungan yang berwarna hijau dan tidak nampak bagian dasarnya. Ia juga mengatakan air di sungai bersuhu cukup dingin.Selain menunjukkan kondisi di sekitar Bendungan Engehalde yang akhirnya menjadi tempat ditemukannya jasad Eril Kamil, Bayu Wiro juga menunjukkan sebuah mesin otomatis yang fungsinya menyaring sampah dari aliran Sungai Aare.Sebuah mesin terlihat beroperasi bekerja menyaring dan mengangkat sampah maupun objek lainnya yang terbawa arus sungai. Hasil penyaringan kemudian dimasukkan ke dalam tempat pembuangan.Ia pun menyebut alat tersebut bisa mengangkat objek yang berat, misalnya seperti kayu yang besar. Mengindikasikan bahwa jika memang jasad Eril Kami tersangkut di penyaring bendungan maka seharusnya alat tersebut bisa mengangkat dan memasukkannya ke tempat pembuangan.Akses pintu tempat penyaringan Benungan Engehalde ditutup untuk umum. (Foto: YouTube/Bayu Wiro)
"Nah di sini yang mau saya tunjukin di sini tuh ada mesin otomatis. Mesin otomatisnya tuh membersihkan sampah yang nyangkut, semuanya yang nyangkut itu akan naik ke atas seperti yang dilihat di sini, baru nanti dibuang ke sana," jelas Bayu.Ia menyebutkan keinginannya untuk masuk dan mengecek tempat pembuangan sampah tersebut, tapi sayangnya akses masuk tidak bisa sembarangan."Cuma masalahnya sekarang kalau kita mau ngecek di daerah pembuangannya di sana, itu dilarang jadi harus minta izin dari pihak yang berwenang. Makanya kami menunggu pihak dari KBRI juga," ujarnya sambil menunjukkan cara kerja mesin penyaring tersebut.
