Berita , Pilihan Editor , Headline
Novel Tere Liye Dituduh Meromantisasi Pedofilia dan Grooming, Tere Liye: Ada yang Konslet di Pola Pikirmu, Dik
Ichsan Muttaqin
Novel Tere Liye Dituduh Meromantisasi Pedofilia dan Grooming, Tere Liye: Ada yang Konslet di Pola Pikirmu, Dik
HARIANE – Novel Tere Liye dituduh meromantisasi pedofilia dan grooming membuat nama Tere Liye menjadi trending topic di Twitter pada tanggal 12 Maret 2022.
Novel Tere Liye dituduh meromantisasi pedofilia dan grooming oleh akun @shabrinareads tersebut berjudul ‘Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’ dan mendapatkan berbagai respon dari netizen.
Menanggapi isu novel Tere Liye dituduh meromantisasi pedofilia dan grooming, Tere Liye pun akhirnya angkat bicara di sejumlah media sosialnya.
“Seriusan deh, kalau kamu bilang novel ini tentang pedofilia, waduh, ada yang korslet di pola pikirmu, dik,” tulis Tere Liye di akun Instagram @tereliyewriter.
BACA JUGA : Rekomendasi Buku Self Improvement untuk Generasi Milenial yang Mulai Mengalami Krisis EmosionalTere Liye berusaha menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam novel ‘Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’ yang telah dituduh mengandung pedofilia. “Ayo, dibaca dgn seksama. Cerita ini sudut pandangnya dari ceweknya semua. Itu teknik bercerita tingkat tinggi. Saat pembaca luput memahami satu fakta kecil: hei, dari ujung ke ujung semua kisah adalah ‘opini’ tokoh cewek. Tapi kabar baiknya, dengan segala drama dari si cewek, dia tumbuh jadi wanita berpendidikan tinggi, pintar, punya pekerjaan baik, bukan sebaliknya, hanya galau tidak jelas, tidak pernah memantaskan diri,” jelas Tere Liye. Setelah menjelaskan sudut pandang novel tersebut, Tere Liye juga memahami sikap beberapa pihak yang tak menyukai karyanya. “Tapi baiklah, dari jutaan pembaca novel ini, 1-2 bilang pedofilia, itu sih lumrah. Sama kayak Harry Potter jadi buku, 1-2 orang bilang buku itu harus dibakar. Begitulah, pola pikir orang2 jaman lama. Penyihir harus dibakar. Maka buku ttg sihir harus dibakar juga,” tulis Tere Liye. Sebagai penutup dari curhatannya, Tere Liye kemudian pesan moral dari novel ‘Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’ kepada pengikut Instagram-nya. “Nah, apa pesan moral dari cerita ini? Jadilah seperti Tania, dia terus meningkatkan kualitas dirinya, sekolah di LN, lulusan terbaik, punya bisnis, berkarya, dll, dsbgnya, meski akhirnya patah hati mendengar jawaban orang yg dia cintai. Jangan jadi netizen yg sibuk main medsos, sibuk mengomentari karya2 orang lain, tapi stuck begitu2 saja,” tutup Tere Liye.
Novel Tere Liye dituduh meromantisasi pedofilia dan tuduhan anti kritik
Dengan klarifikasi Tere Liye tersebut, banyak netizen yang menyayangkan pola pikir Tere Liye yang anti-kritik.
Tags