Berita , Teknologi
Pakar Informatika Ungkap Penyebab Kebocoran Data, Begini Penjelasanya!
HARIANE - Pakar Informatika sekaligus Guru Besar bidang ilmu komputer Perbanas Institute, Prof. Richadus Eko Indrajit ungkap penyebab kebocoran bahkan penyalahgunaan data pengguna internet di Indonesia.
Hal ini ia ungkapkan saat menjadi narasumber pada acara Gathering Goverment PLN Icon Plus di Hotel Swiss Bellin, Surakarta, Rabu, 26 Juli 2023.
Prof Eko sapaaanya mengatakan, terdapat beberapa penyebab sebuah akun atau data orang disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Penyebab pertama yaitu meminjamkan handphone kepada orang lain.
Menurut Prof Eko, Modus yang dilakukan yakni pura - pura menelpon temanya, padahal pelaku sedang me log-out akun Wa korban . Alhasil Wa korban yang telah log out akan dimasukan ke hp pelaku sehingga dapat terjadi penyalahgunaan.
Penyebab kedua yang diungkapkan oleh Prof Eko yaitu memberikan username dan pasword sebuah akun untuk mendapatkan wifi. Hal tersebut sangat berbahaya karena pelaku bisa mengetahui keberadaan korban dimanapun lewat user dan pasword yang diberikan.
"Setelah itu dimanapun anda berada, dia (pelaku) bisa melihat apa yang anda lakukan," ujar Prof Eko.
Pria yang menjabat sebagai ketua Smart Learning and Character Center PHRI ini juga mengungkapkan, memindahkan data menggunakan bantuan sembarangan orang juga dapat menyebabkan penyalahgunaan.
Adapun contoh dari kasus di atas adalah meminta bantuan counter atau tempat service hp untuk memindahkan data. Hal ini tentu sangat berbahaya, karena pegawai counter bisa ikut memindahkan data korban ke file pribadinya.
Pada segmen berikutnya, Prof Eko menjelaskan penyebab kebocoran data KTP, SIM dan berbagai dokumen penting lainya. Ia mencontohkan, jika mengetikan "KTP" di google pada bagian gambar, maka akan muncul beberapa KTP secara jelas.
Ketika ditelusuri oleh Prof Eko. peserta seminar merasa heran karena yang menyebarkan data tersebut adalah akun website milik pemerintah sendiri.
Penyalahgunaan data dan akun pribadi memang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, Prof Eko menyarankan para pengguna gadget untuk berhati-hati.****