Berita , D.I Yogyakarta
Terkait Kerusuhan di Tamsis Jogja, Masyarakat Pertanyakan Tanggung Jawab Atas Kerusakan
Kini, perwakilan kedua belah pihak yang berseteru dalam kerusuhan di Tamsis Jogja telah bertemu di Mapolda DIY dan sepakat menyatakan damai pada Senin dini hari, 5 Juni 2023 sekira pukul 01.30 WIB.
Namun, kerusakan telah ditimbulkan sehingga dalam video pertemuan dua belah pihak yang diunggah oleh Polda DIY, beberapa warganet berkomentar dan mempertanyakan siapa nantinya yang wajib bertanggung jawab, sebab Pendopo Tamansiswa dikenal sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi.
"Pendopo Taman Siswa dan Museum Ki Hajar Dewantara yang dirusak terus siapa yang memperbaiki ?," tulis @donnymegananda.
"Saya sebagai alumni Tamansiswa, mengutuk keras aksi perusakan di museum kirtigriya Tamansiswa, semoga ada pelaku yg ditangkap atas perusakan, benda cagar budaya dan bersejarah itu. Jogja adem ayem," tulis @arieskasaputra
Terkait Kerusuhan di Tamsis Jogja, Kedua Pihak yang Terlibat Telah Nyatakan Damai
Usai terjadinya kerusuhan di Tamsis, Polda DIY mempertemukan perwakilan dari kedua belah pihak terkait yang berseteru.
Sebagaimana dilansir dari video unggahan oleh Instagram resmi Polda DIY, masing-masing perwakilan dari Brajamusti dan Perguruan Silat PSHT bertemu di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin, 6 Juni 2023 sekira pukul 1 dini hari.
Pertemuan tersebut secara langsung disaksikan oleh Kapolda DIY, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan sebagai wujud nyata komitmen bersama agar kerusuhan yang terjadi tidak semakin melebar.
"Yang mana pertemuan ini merupakan WUJUD NYATA KOMITMEN BERSAMA agar kejadian petang kemarin (4/6) tidak semakin melebar akibat dampak dari disinformasi maupun oknum provokator yang sengaja membuat hoax di media sosial," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Kedua perwakilan dari kelompok tersebut turut menyesalkan terjadinya kerusuhan di Tamsis.
"Dengan ini kami menyatakan dan menyesalkan tentang kejadian yang terjadi pada 28 Mei 2023 yang terjadi di Parangtritis. Dan saat ini telah ditangani pihak kepolisian dan telah diproses sesuai hukum yang berlaku. Oleh karena itu kami meminta semua pihak untuk dapat menahan diri," ungkap perwakilan dari pihak supporter.