Berita , Kesehatan , Teknologi
15 Robot Moxi Beroperasi di Rumah Sakit AS, Penyelamat Para Perawat yang Akan Bertambah Pada Akhir Tahun 2022
Ichsan Muttaqin
15 Robot Moxi Beroperasi di Rumah Sakit AS, Penyelamat Para Perawat yang Akan Bertambah Pada Akhir Tahun 2022
HARIANE - 15 robot Moxi telah berkontribusi sejak Februari lalu dalam membantu perawat di Rumah Sakit Mary Washington di Fredericksburg, Virginia. Kehaidran robot ini membuat para staf memiliki asisten tambahan di setiap shift mereka
15 robot Moxi yang bertugas mengangkut obat-obatan, persediaan, sampel laboratorium, dan barang-barang pribadi melalui aula, dari lantai ke lantai.
Setelah dua tahun sudah berjuang melawan Covid-19 dan kelelahan yang dialami para perawat serta karyawan lainnya. Kini mengatakan hal tersebut merupakan bantuan yang disambut baik.
"Ada dua tingkat kelelahan: Ada kelelahan 'akhir pekan kami terasa singkat atau tidak bisa merasakannya', dan kemudian ada kelelahan pandemi, yang dialami tim perawat kami saat ini," kata Abigail Hamilton, mantan perawat ICU dan ruang gawat darurat yang mengelola program dukungan staf perawat di rumah sakit.
15 robot Moxi yang tersebar di berbagai rumah sakit adalah salah satu dari beberapa robot pengiriman khusus yang telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi kegentingan pada petugas kesehatan.
Bahkan sebelum pandemi, hampir setengah dari perawat AS merasa bahwa tempat kerja mereka tidak memiliki keseimbangan antara kerja dan kehidupan yang memadai.
BACA JUGA : Robot Transformer Asal Bantul Ternyata Dari Motor BekasPara staf medis emosional melihat pasien meninggal dan rekan-rekannya terinfeksi dalam skala besar dan ketakutan jika ikut terimbas sehingga membawa dampak virus Covid-19 ke keluarga telah membuat karyawan lelah menjadi lebih buruk. Studi juga menemukan bahwa kelelahan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang bagi perawat, termasuk dampak kognitif dan insomnia bertahun-tahun setelah kelelahan karir awal mereka. Dunia sudah mengalami kekurangan perawat semenjak memasuki pandemi. Saat ini, sekitar dua dari tiga perawat di AS mengatakan mereka telah mempertimbangkan untuk meninggalkan profesinya, menurut survei dari serikat Perawat Nasional United. Di beberapa tempat yang memiliki kekurangan staf medis menyebabkan upah yang lebih tinggi untuk staf tetap dan untuk perawat sementara. Di negara-negara seperti Finlandia, perawat menuntut gaji yang lebih baik dan mogok. Tapi hal itu juga dapat membuka jalan lain bagi lebih banyak robot untuk mengatur perawatan dan perlengkapan kesehatan.