Berita , D.I Yogyakarta
Angka Diabetes Melitus Kota Yogyakarta Tinggi, Pemkot Ajak Masyarakat Terapkan Hidup Sehat
HARIANE – Ten Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Yogyakarta tercatat belum mengalami penurunan, terutama pada penyakit Diabetes Melitus yang angkanya masih tinggi pada akhir 2023 dari angka nasional.
Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terus mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan tren PTM di DIY termasuk Kota Yogya masih tinggi, penyakit Diabetes Melitus (DM) yang angkanya pada akhir tahun 2023 masih di atas 4 persen, lebih tinggi dari angka nasional 2,4 persen.
“Di DIY kemudian Kota Yogya itu masih tinggi, angkanya di atas nasional, yang menjadi catatan adalah justru kebanyakan yang terkena DM adalah mereka yang tergolong usia produktif," ujarnya dilansir laman pemerintah Kota Yogyakarta.
Ema menyebut angka ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan pola hidup sehat. Ditambah dengan makanan dan minuman yang mudah diakses dimana memiliki kandungan gula tinggi.
Pihaknya mengajak untuk mengimbangi asupan gula, garam dan lemak, juga harus diimbangi dengan CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress.
Tak hanya itu, pihaknya juga engimbau konsumsi gula dalam sehari dianjurkan maksimal setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram, kemudian untuk garam setara 1 sendok teh atau 5 gram, serta lemak setara 5 sendok makan atau 67 gram. Untuk itu menjaga pola makan dengan gizi seimbang harus diterapkan agar terhindar dari PTM terutama DM.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan berdasarkan data profil kesehatan Kota Yogya di tahun 2023 menunjukkan peningkatan pelayanan penyakit DM.
“Di Kota Yogya penderita diabetes melitus memiliki prevalensi tertinggi sebesar 4,9% dibandingkan 4 kabupaten di Provinsi DIY, di mana dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan mencakup lebih dari 28 ribu orang,” ujarnya pada Jumat, 6 Agustus 2024.
Oleh sebab itu pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan cek kesehatan rutin. Sebagai upaya pencegaan dan deteksi dini, dalam pengelolaan faktor risiko PTM, juga menekan biaya kesehatan dibandingkan jika memasuki fase perawatan.****