HARIANE - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat setidaknya 100 orang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 2024 ini. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data, dan Sistem Informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan sampai April 2024, ada 100 kasus DBD yang ditemukan di Kota Yogyakarta. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu.
"Pada periode yang sama tahun lalu, angka kumulatif hanya 86 kasus," tutur dia, Jumat (10/5/2024).
Berdasar data Dinkes Kota Yogyakarta, sebaran kasus DBD pada Januari sejumlah 12 kasus, Februari 27 kasus, Maret 34 kasus, dan April 27 kasus.
Adapun secara demografi, Temuan kasus DBD di KOta Yogyakarta merata di semua kelompok umur, baik dewasa ataupun anak-anak.
Untuk sementara, Lana menyebut memang belum ada laporan pasien DBD yang meninggal dunia. Kendati demikian, pihaknya tetap meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaannya terlebih sebentar lagi musim pancaroba.
"Untuk kasus kematian tidak ada dan harapannya tidak ada," tegas dia.
Pihaknya memang berupaya keras untuk menekan kasus dengan tata laksana pasien baik yang berobat di puskesmas dan rumah sakit. Di mana yang terkena bisa sembuh sehingga tidak menimbulkan kematian.
Dinkes Kota Yogyakarta juga terus mengkampanyekan gerakan 3M mulai dari menguras, menutup penampungan air, dan mendaur ulang sampah. Menurutnya, langkah ini efektif untuk memberantas sarang nyamuk di rumah maupun lingkungannya masing-masing.
Terlebih memasuki musim pancaroba memicu penularan penyakit DBD seperti kondisi cuaca yang tidak menentu dengan datangnya hujan secara tiba-tiba dapat menimbulkan genangan air.****