Olahraga
Cerita Atlet Obstacle Race Sea Games 2023 Dari Sleman, Pergi ke Filipina Hanya Untuk Latihan
HARIANE - Cerita mengesankan dan penuh perjuangan Hariane dapatkan dari atlet obstacle race Sea Games 2023 dari Sleman, yakni Rahmayuna Fadillah.
Satu-satunya atlet lari halang rintang ekstrem dari D.I Yogyakarta ini sukses menyabet medali perak dalam perhelatan pekan olahraga se-Asia Tenggara yang mana tahun ini diselenggarakan di Kamboja.
Padahal, untuk berlatih dan mempersiapkan diri mengikuti ajang itu, atlet berusia 28 tahun ini harus terbang sampai ke Filipina.
Paling dekat, atlet obstacle race Sea Games 2023 dari Sleman yang akrab disapa Yuna itu harus menempuh jarak setidaknya sepanjang 581 kilometer untuk menempa fisik.
“Persiapan Sea Games kemarin TC (Training Center) di Ciputat dari Januari sampai Maret. Maret akhir TC ke Filipina sampai jelang lebaran, setelah lebaran berangkat lagi ke Filipina,” kata perempuan alumni UGM jurusan Filsafat ini, Jumat, 9 Juni 2023.
Alasan paling mendasar ia harus keluar dari D.I Yogyakarta untuk berlatih lantaran ketidaklengkapan fasilitas yang disediakan. Tentunya bagi para atlet kelengkapan fasilitas itu krusial.
“Fasilitas yang lengkap itu di Filipina dan Kamboja, Indonesia tidak punya fasilitas seperti itu. Jadi latihannya sampai Filipina, atau di Ciputat. Di Ciputat pun masih beda, tidak seperti yang di Filipina,” terang Yuna.
Yuna mengaku, selain yang telah disebutkan, banyak kesulitan yang harus dihadapi untuk mengikuti ajang Sea Games, seperti kesulitan untuk beradaptasi dan ketakutan mengalami cidera sebab olahraga ini tergolong cukup ekstrem.
Belum lagi rasa percaya diri yang terkadang anjlok mengingat cabang olahraga ini di Indonesia masih baru, berbeda dengan lawannya saat bertanding yang sudah berlatih selama bertahun-tahun.
“Olahraga ini lumayan rawan, rintangan atau obstaclenya rawan. Kebanyakan takut cidera, karena sampai sekarang masih sering cidera ankle,” bebernya.
Mengenang kembali pertandingan di Sea Games 2023, perempuan penggemar olahraga panjat tebing ini mengutarakan rasa harunya bisa menyabet medali perak.
Katanya, ia mempunyai kesempatan mendapatkan medali emas, namun Yuna harus menerima kenyataan bahwa ia berada dibelakang atlet dari Filipina dengan selisih waktu sepersekian detik saja.