Berita , D.I Yogyakarta
Dampak Korupsi Pertamina Patra Niaga, Omzet Sejumlah SPBU di Gunungkidul Menurun
HARIANE – Setelah terbongkarnya kasus mega korupsi di Pertamina Patra Niaga beberapa waktu lalu, hampir seluruh SPBU di Kabupaten Gunungkidul turut merasakan dampaknya, berupa menurunnya omzet penjualan.
Bahkan, beberapa SPBU di antaranya sampai harus menampilkan sampel yang menunjukkan BBM jenis Pertamax dan Pertalite untuk meyakinkan konsumen bahwa tidak ada BBM yang dioplos.
Salah satu pengelola SPBU di Gunungkidul, Budiyono, mengatakan bahwa penurunan omzet tersebut sudah dirasakan sejak beberapa pekan lalu.
"Dampaknya sekarang untuk Pertamax menurun sampai 25 persen. Sejak dua pekan lalu, apalagi saat ramai-ramainya berita korupsi kemarin," kata Budiyono saat ditemui di SPBU Baleharjo, Wonosari, Selasa (4/3/2025).
Ia mengatakan bahwa kondisi berbeda justru terjadi pada BBM jenis Pertalite dan Pertamax Turbo. Meski tidak signifikan, omzet dari kedua jenis BBM tersebut mengalami kenaikan dibandingkan Pertamax.
"Dalam sehari, SPBU ini biasanya bisa menghabiskan BBM Pertamax hingga 2.000 liter, namun di tengah kondisi seperti ini, hanya mampu menghabiskan 1.000 sampai 1.200 liter," jelasnya.
Sebagai upaya mengembalikan omzet penjualan, Budiyono mengungkapkan bahwa pihaknya sampai harus memberikan sampel BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat melihat langsung perbedaannya.
Sampel tersebut ditampilkan menggunakan botol plastik transparan.
"Saya berikan (contoh) secara kasat mata saja. Saya kasihkan di botol, yang ini Pertalite, yang ini Pertamax. Warnanya juga terlihat mencolok," ujarnya.
Budiyono menegaskan bahwa BBM oplosan tidak ada di SPBU-nya. Sebab, sebelum didistribusikan dari truk pengangkut, pihaknya bersama petugas distribusi sudah melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Sudah dicek dulu, baik kualitas maupun kuantitasnya, jadi tidak benar kalau dioplos," tegasnya.
Ia berharap kondisi yang dialaminya saat ini dapat segera membaik. Mengingat saat ini sudah memasuki bulan Ramadan, ia pun berharap konsumen dapat kembali menggunakan BBM tanpa perlu merasa khawatir.****