Berita
Dampingi Kemenhan Hadapi Isu Korupsi Mirage, Hotman Paris: Klien Bukan Atas Nama Pejabat
HARIANE - Kementerian Pertahanan tengah sibuk menepis isu korupsi Mirage yang melibatkan nama Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan.
Kemenhan pun didampingi oleh pengacara Hotman Paris sebagai kuasa hukum untuk mengambil langkah hukum yang diperlukan demi membersihkan nama baik Kemenhan.
Ia menyebut pihak kementerian sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum yang pas demi menangkis penyebaran berita bohong soal pesawat tempur Mirage 2000-5 yang melibatkan nama Kementerian Pertahanan.
"Itu kita akan pertimbangkan, tapi yang jelas ada dua pasal yang relevan yaitu Pasal 27 Ayat 3 UU Pencamaran Nama Baik, dan juga Pasal 28 Penyebaran Berita Bohong. Ancaman hukumannya 6 dan 4 tahun. Tapi itu nanti keputusannya, saya belum dapat instruksi," jelas Hotman yang didampingi oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak melalui konferensi pers di Jakarta Senin, 12 Februari 2024.
Dikenal luas sebagai pendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai capres Pemilu 2024, Hotman mengaku kliennya adalah institusi Kementerian Pertahanan, bukan pejabat.
"Saya tunjukan di sini, surat kuasa saya dari lembaga Kemenham ya bukan dari oknum pribadi pejabat ya. Jadi saya tidak mengganggu minggu tenang. Saya tidak dapat kuasa oknum pribadi, tapi langsung tanda tangan atas nama Kementerian, atas nama institusi, bukan atas nama oknum pribadi atau pejabat," jelasnya.
Ia pun menolak menuding pihak tertentu sebagai pelaku maupun dalang dalam kasus tersebut karena isu yang memiliki kedekatan politis, sementara saat ini sedang masa minggu tenang jelang Pemilu 2024.
Meski demikian, ketika memberikan keterangan, Hotman menunjukkan sebuah video yang beredar menyebarkan hoaks soal pembelian pesawat tempur dari Qatar di Kemenham. Di video tersebut tersemat logo DPP NCW, organisasi yang sama dengan yang melontarkan fitnah pencucian uang pada Raffi Ahmad.
"Ini video tadi yang mengatakan ada sogokan untuk pesawat Mirage dan melibatkan nama Eva, coba lihat itu video itu beredar pakai logo apa? DPP NCW. Ini dulu yang juga memviralkan Raffi Ahmad pencucian uang," terang Hotman.
Soal laporan isu korupsi Mirage yang disebarkan oleh situs berbahasa asing, Hotman menyebut situs tersebut adalah pesanan. Menurutnya, mudah untuk membuat situs berbahasa asing padahal yang membuat adalah orang Indonesia.
"Bukan karena gara-gara berbahasa asing nggak ada kaitan dengan orang Indonesia. Saya bisa hari ini bikin 100 situs 100 bahasa," ujarnya.
Menurutnya, narasi yang disebarkan tersebut cacat logika. Pasalnya, pembelian pesawat tempur dari Qatar oleh Kemenhan ditandatangani pada akhir Januari 2023 tetapi tidak berjalan efektif karena pihak Indonesia tidak memiliki dana untuk meneruskan pembelian.