Berita
Dapat Gelontoran Anggaran Rp 5 Miliar, Padukuhan Wota-wati Berbenah Menuju Desa Wisata
HARIANE - Padukuhan Wota-wati merupakan daerah unik yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gununhkidul. Dimana daerah ini diapit oleh pegunugan sehingga menjadikan jika pagi sinar matahari datang terlambat dan malam hari datang lebih cepat.
Dengan berbagai keunikan yang dimiliki dan nilai sejarah yang luar biasa, daerah ini terus bersolek dan merintis menjadi desa wisata. Bahkan gelontoran anggaran dari pemerintah pun diperoleh daerah yang berada di kawasan timur Gunungkidul ini.
"Padukuhan Wota-wati yang saat ini merintis menjadi desa wisata ini mendapatkan bantuan dari pemerintah yaitu Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan sebesar Rp 5 miliar," kata Lurah Pucung, Estu Dwiyono.
Daerah yang berada di aliran sungai Bengawan Solo Purba ini akan bersolek menjadi daerah yang siap menerima wisatawan dan tetap mengedepankan budaya, keaslian dan keasrian daerah. Hanya memang ada beberapa penyesuaian untuk menambah daya tarik dan keestetikannya.
“Ada beberapa item pembangunan fisik yang disiapkan, mulai dari pagar di lingkungan dusun, pemukiman hingga pendopo multifungsi,” jelas dia.
Menurutnya, rencana penataan Padukuhan Wota-wati menyasar pada beberapa hal yang berkaitan dengan infrastruktur agar lebih memadai kembali. Pemberdayaan warga setempat tentunya juga akan dilakukan. Rumah-rumah warga akan dijadikan home stay bagian fasad diseragamkan dengan terakota model bata ekspose. Penyeragaman fisik bagian rumah ini hanya akan menyentuh bagian muka saja.
Kemudian di akan ada pula pendopo multifungsi akan dibangun di lokasi balai padukuhan saat ini. Pendopo ini akan digunakan untuk berbagai keperluan, maka kapasitasnya jauh lebih lebih besar dari ukuran balai padukuhan.
Pun dengan lokasi parkir juga akan dibangun menggunakan anggaran yang telah diterima tersebut. Area parkir ini dimaksudkan untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung dan menginap serta mengeksplorasi Padukuhan Wota-wati.
Menurut Estu, Wota-wati memiliki daya tarik tersendiri. Nilai historis berkaitan debgan ilmu geologi menjadi magnet tersendiri mengingat letak padukuhan ini berada di aliran Sungai Bengawan Solo Purba.
“Konsep wisata minat khusus yang nantinya akan dikolaborasikan dengan destinasi wisata yang lain seperti pantai dan lainnya," imbuh dia.
Penataan kawasan pemukiman yang diwariskan nenek moyang masyarakat setempat dinilai mempertimbangkan aspek mitigasi bencana. Kawasannya didesain lengkap dengan jalur drainase. Meski saat ini jalur-jalur tersebut sebagian menjadi jalan penghubung antar blok rumah.
Estu menilai desain tinggalan leluhur tersebut cukup baik dan rapi. Tidak hanya di sektor pembangunan fisik saja, daerah ini juga direncakanan akan dibangun Lumbung Mataraman yang menjadi sentra budidaya aneka macam tanaman pangan sekaligus usaha bidang peternakan.****