Berita , D.I Yogyakarta
Dinkes Bantul Pastikan Masyarakat Tetap Bisa Akses Layanan Puskesmas Selama Libur Lebaran
HARIANE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul memastikan masyarakat tetap bisa mengakses layanan kesehatan di puskesmas selama libur Lebaran 2025, terutama layanan bagi pasien gawat darurat.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, mengatakan bahwa selama cuti libur Lebaran yang berlangsung sejak 29 Maret hingga 1 April 2025, seluruh IGD di puskesmas dan rumah sakit tetap akan memberikan pelayanan 24 jam.
"Saat ini ada 16 puskesmas di Bantul yang memiliki fasilitas rawat inap, dan hanya satu yang tidak memiliki fasilitas rawat inap, yakni Puskesmas Bantul 1 dan 2, karena lokasinya sudah dekat dengan berbagai layanan kesehatan seperti rumah sakit," ujarnya, Kamis (27/3/2025).
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa selama libur dan cuti Lebaran, pemantauan terhadap ibu hamil berisiko tinggi dan anak tetap dilakukan. Pemantauan ini diberikan kepada ibu hamil dengan perkiraan melahirkan mulai 23 Maret hingga 7 April yang masuk kategori risiko tinggi.
"Jika diperlukan, dapat dilakukan rujukan dengan menggunakan alur manual rujukan kabupaten," katanya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan menugaskan tenaga kesehatan P3K untuk disiagakan di beberapa pos pengamanan terpadu mudik Lebaran. Mereka akan bertugas di Simpang Empat Druwo, Simpang Tiga Piyungan, Bundaran Srandakan, dan Pos Pengamanan Polairud yang berada di Pantai Parangkusumo.
"Seluruh rumah sakit, puskesmas, PMI Bantul, dan Public Service Center (PSC) 119 Bantul juga akan menyiapkan tim reaksi cepat beserta ambulans dan kelengkapannya untuk mengantisipasi masalah kesehatan serta menyediakan fasilitas transportasi lainnya dari dan ke lokasi kecelakaan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, dr. Athobari, menyampaikan bahwa ada beberapa penyesuaian layanan selama libur Lebaran ini.
Mulai 29 Maret, beberapa layanan seperti poliklinik dan rehabilitasi akan ditutup hingga 4 April 2025. Meski begitu, IGD tetap akan beroperasi selama 24 jam.
"Pelayanan hemodialisis akan ditiadakan pada 31 Maret, tetapi jadwalnya dimajukan ke 30 Maret," tuturnya.
Sementara itu, pelayanan kemoterapi tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) akan disiagakan selama 24 jam untuk menangani kondisi darurat ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
"Kami juga akan menyiagakan seluruh bidang, bagian, unit, dan ruang rawat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa," katanya.