HARIANE - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan segera meluncurkan program "Wulan Panutan" untuk mendorong ASN dan warga Gunungkidul tertib adminduk atau administrasi kependudukan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Gunungkidul, Markus Tri Munarja mengungkapkan, Wulan Panutan ini merupakan program yang digagas pemerintah untuk mendorong agar warga tertib adminduk. Sehingga data kependudukan di Gunungkidul valid dan akurat.
"Wulan adalan Bulan Panutan contoh keteladanan, Target Khusus Tertib Adminduk dimulai Dari ASN dan seterusnya, sehingga mendorong Tertib Adminduk Masyarakat sehingga Data kependudukan semakin Valid dan Akurat," jelasnya.
Selain itu juga untuk penyempuraan data pendidikan warga Gunungkidul. Sebab setelah dilakukan penelusuran, selama ini masih banyak ASN maupun masyarakat umum yang tidak mengupdate data kependudukan mereka. Salah satunya berkaitan dengan elemen pendidikan warga Gunungkidul.
"Harapannya dengan adanya tertib adminduk sebagai Gerakan Indonesia sadar adminduk, data penduduk terupdate karena laporan penduduk berjalan lancar dan berkesinambungan. Hal ini bermanfaat dalam mendukung data pengetasan kemiskinan dan perencanaan program pembangunan tepat sasaran," terang Markus Tri Munarja.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, program ini merupakan salah satu quick wins 100 hari bupati.
Berdasarkan pencermatan data yang dilakukan oleh bupati dan jajaran, masih banyak warga Gunungkidul yang belum melakukan update data kependudukan mereka. Padahal hal tersebut penting dilakukan.
Hal ini menjadi salah satu sebab Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gunungkidul masih rendah meski telah digelontor berbagai program untuk peningkatan IPM. Mengingat selama ini, BPS melakukan survei berkaitan IPM berbasis KK masing-masing penduduk.
"Sebagai contohnya kemarin Pak Assek ini melihat KK nya ternyata status pendidikan putranya masih SD padahal sudah lulus S2. Nah hal-hal seperti itu perlu diperhatikan untuk diupdate dan kesadaran masyarakat di lapangan masih banyak yang kurang memperhatikan," terang Bupati Gunungkidul.
Contoh lainnya yaitu keterlambatan warga dalam mengurus akta kematian. Sehingga nama-nama yang sudah meninggal masih masuk dalam daftar peserta BPJS, penerima bantuan serta masuk daftar pemilih Pilkada maupun Pemilu.
"Ini yang harus disadari dan adminduk itu sangat berpengaruh pada IPM. Di Gunungkidul sendiri, ukurannya bagian kecil dari Dinas Pendidikan adalah tingkat pendidikan. Setelah diintervensi Kepala Dinas Pendidikan, data tingkat pendidikan tersebut belum berubah, masih ada yang belum tamat padahal sudah bekerja. Ada yang masih SD padahal sudah melakukan kejar paket," tandasnya.
Sebagai realisasi program "Wulan Panutan" nantinya para ASN di Gunungkidul akan dilakukan perekaman secara elektronik identitas kependudukan digital sekaligus pembaruan elemen data KKnya.