Berita , D.I Yogyakarta
DPRD Bantul Minta Dispar Minimalisir Kebocoran Retribusi Wisata
HARIANE - Komisi B DPRD Bantul meminta kepada Dinas Pariwisata untuk meminimalisir kebocoran retribusi masuk objek wisata pantai selatan Bantul. Pasalnya, hingga penghujung tahun ini, pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata baru mencapai 50 persen atau sekitar Rp 49 miliar.
Ketua Komisi B, DPRD Bantul, Arif Haryanto mengatakan dengan potensi meningkatnya kunjungan wisata di momen libur Nataru tahun ini, Dinas Pariwisata harus memperketat jalur masuk wisata pansela terutama yang menggunakan 'jalan tikus' di sepanjang jalur jalan lintas selatan atau JJLS.
"Pastikan bahwa jalan tikus yang ada di JJLS ini ada petugas penarik retribusinya. Jangan sampai wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata pansela Bantul lolos begitu saja," ucapnya.
Dinas Pariwisata Bantul, kata dia, ini juga bisa membangun tempat penarikan retribusi (TPR) darurat di sisi selatan JJLS untuk mengantisipasi wisatawan yang melalui jalan tersembunyi untuk menuju objek wisata pansela Bantul.
"Ketika wisatawan lolos dari 'jalan tikus' maka ketika akan masuk objek wisata tidak akan mungkin lagi lolos dan harus membayar tiket retribusi," terangnya.
"Ketika personel terbatas maka bisa mengoptimalkan SDM yang ada Dinas Pariwisata yang biasa digunakan untuk memperkuat petugas retribusi setiap libur Nataru, libur Lebaran atau libur panjang anak sekolah," tambahnya lagi.
Sementara itu, Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan pihaknya dipastikan akan menambah personel penarik retribusi di objek wisata khususnya pansela. Petugas nantinya juga akan ditempatkan di jalan-jalan tikus yang ada di sepanjang JJLS Bantul.
"Kemungkinan penambahan personel penarik retribusi akan berlangsung mulai tanggal 12 hingga tahun baru," ujarnya.
"Harapan kita dengan tambahan personel petugas penarik retribusi ini akan menekan kebocoran retribusi," tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Markus menjelaskan kunjungan wisatawan mulai tanggal 1 Januari hingga 30 November 2024 mencapai 2.117.031 orang dengan jumlah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp26,9 miliar.
"PAD Rp26,9 miliar setara 55,01 persen dari target PAD tahun 2024 yang mencapai Rp49 miliar,"
Menurutnya dengan sisa satu bulan dan adanya libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024 diperkirakan target PAD 2024 tidak mungkin terealisasi. Diperkirakan pada libur Nataru ini ada sekitar 250 ribu wisata yang diprediksi datang ke Bantul dengan perkiraan pemasukan PAD sekitar Rp3,5 miliar.