Berita , D.I Yogyakarta
FPRB Kota Yogyakarta Akhirnya Terbentuk, Jadi Garda Depan dalam Mewujudkan Ketangguhan Bencana
![profile picture Wahyu Turi](https://hariane.com/file/profile-picture/turii.jpg)
HARIANE - Pemerintah Kota Yogyakarta akhirnya membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) sebagai wadah efektif untuk menyosialisasikan dan mengoordinasikan upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Pengukuhan FPRB Kota Yogyakarta dilakukan pada Jumat, 14 Februari 2025, di Ruang Bima Balai Kota Yogyakarta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, mengatakan bahwa FPRB ini dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 6 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perda DIY Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana Daerah.
Menurutnya, pembentukan FPRB merupakan bagian dari upaya memenuhi indeks ketahanan daerah dengan sistem pentahelix.
“FPRB adalah milik rakyat, tersusun dari berbagai unsur masyarakat seperti pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media yang bersama-sama memperkuat mitigasi serta membangun ketahanan bencana yang efektif dan lebih tangguh melalui berbagai upaya pengurangan risiko bencana,” kata Nur Hidayat, Jumat, 14 Februari 2025.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanti, menyampaikan bahwa pembentukan FPRB sangatlah tepat untuk diwujudkan.
Sebab, menurutnya, FPRB mempunyai berbagai peran strategis, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana, melaksanakan koordinasi antar pemangku kepentingan terkait pengurangan risiko bencana, mengembangkan inovasi dan strategi untuk mengurangi dampak bencana, serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana melalui berbagai pelatihan.
“Strategi terbentuknya FPRB dengan pentahelix diharapkan bisa menjadi wadah komunikasi agar Yogyakarta aman dalam menghadapi risiko bencana,” kata Sugeng.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif berkaitan dengan pengurangan risiko bencana melalui kolaborasi dan sinergi dalam mengembangkan inovasi langkah-langkah mitigasi serta upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami mengajak pengurus untuk menjalankan amanat dengan penuh dedikasi. FPRB tidak sebatas organisasi, tetapi garda depan dalam mewujudkan ketangguhan Kota Yogyakarta terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Semoga bersama FPRB, Kota Yogyakarta semakin tangguh dan aman dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua FPRB Kota Yogyakarta periode 2025-2029 yang baru dilantik, Arif Noor Hartanto, mengatakan bahwa pihaknya akan berfokus pada upaya memperkuat sinergitas dan koordinasi dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko serta penanggulangan bencana bersama BPBD dan berbagai pemangku kepentingan di masyarakat.
“Bersama-sama kita berusaha membangun masyarakat yang peka dan memiliki kesadaran akan pentingnya tanggap dan tangguh terhadap bencana melalui sosialisasi, edukasi, maupun pelatihan kesiapsiagaan bencana. Begitu juga memperkuat kolaborasi bersama 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang telah terbentuk di Kota Yogyakarta,” tandasnya.****