HARIANE - Sebuah media Amerika Serikat, ABC News, melaporkan bahwa Israel tembakkan rudal ke Iran yang mengutip pernyataan dari salah satu pejabat AS.
Klaim tersebut diperkuat dengan adanya informasi dari media Iran, Fars, yang melaporkan terdengar suara ledakan di dekat bandara di Isfahan.
Meski demikian, belum diketahui dengan pasti penyebab suara ledakan tersebut. Reuters menyebutkan investigasi soal suara ledakan tersebut masih dilakukan hingga detail pasti soal insiden tersebut diketahui.
Klaim Israel tembakkan rudal ke Iran tersebut terjadi beberapa hari setelah Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone kecil ke wilayah udara Israel.
Serangan Iran tersebut merupakan balasan atas serangan Israel terhadap kantor perwakilan Iran di Damaskus, Suriah pada awal April 2024 lalu.
Dilansir dari Aljazeera, Iran telah menangguhkan penerbangan di beberapa area termasuk di Tehran, Isfahan, dan Shiraz.
Iran juga dilaporkan telah mengaktifkan sistem pertahanan serangan udara, menurut info dari media setempat.
Media nasional Iran menyebutkan bahwa pada Kamis, 18 April 2024 dini hari, sebanyak 3 drone terlihat di wilayah udara Isfahan.
Sistem pertahanan udara pun diaktifkan dan ketiga drone tersebut diklaim berhasil dilumpuhkan sebelum menyentuh daratan.
Isfahan yang disebut menjadi target serangan Israel ke Iran, merupakan sebuah kota strategis di pusat Iran dengan populasi hampir dua juta penduduk pada 2016, menurut data PBB.
Kota tersebut dianggap sebagai lokasi yang menjadi basis berbagai fasilitas penting, termasuk pusat pengembangan dan riset militer Iran.
Sedangkan tak jauh dari Isfahan, adalah kota Natanz yang merupakan lokasi dari salah satu fasilitas nuklir Iran.