HARIANE – Jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini mencapai 40 orang yang banyak di antaranya meninggal karena penyakit jantung.
Angka tersebut menjadi rekor baru selama penyelenggaraan operasional haji lima tahun belakangan. Penyebab meninggalnya jamaah haji 2023 kebanyakan adalah penyakit jantung.
Jamaah haji yang termasuk ke dalam golongan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia disarankan untuk melakukan metode khusus dalam menjalankan Sa’i.
Sa’i adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil di antara kedua bukit Shafa dan Marwah, sebanyak tujuh kali bolak-balik sehingga membutuhkan stamina dan tenaga yang cukup banyak.
Jamaah Haji Indonesia Disarankan untuk Lebih Banyak Istirahat
Dilansir dari laman Kemenag RI, Juru Bicara PPIH Pusat Ramadhan Harisman, memberikan tips menjalankan Sa’i bagi jamaah risti dan lansia dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Minggu, 11 Juni 2023.
Ramadhan mengungkapkan, metode istirahat bisa diterapkan dalam menjalani Sa’i, meski waktu tempuhnya memang akan lebih lama.
“Dari Safa ke Marwa jemaah harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. Saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi,” jelasnya.
Metode tersebut berguna untuk memberikan kesempatan pada jantung untuk istirahat sehingga tidak bekerja terlalu berat.