Berita
Kenapa Iran Serang Israel? Ini Penyebab Ratusan Rudal Melintas di Langit Tel Aviv Semalam
HARIANE - Iran serang Israel pada Sabtu, 13 April 2024 malam dengan meluncurkan ratusan rudal dan juga drone melalui jalur udara yang memicu sirine peringatan agar warga sipil mencari tempat perlindungan.
Dilaporkan setidaknya ada 300 proyektil yang diluncurkan dari Iran dan 90% di antaranya berhasil ditangkis, menurut juru bicara militer Israel.
Dalam sebuah surat yang ditujukan untuk Dewan Keamanan PBB, Iran mengungkapkan alasan melancarkan serangan misil ke Israel.
Kiriman rudal dari Iran disebut sebagai respon atas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap kantor perwakilan Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu yang menewaskan beberapa orang.
Meski begitu, Iran menyampaikan pihaknya tidak bermaksud untuk menambah panas konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
Dilansir dari Aljazeera, seorang petinggi Iran bernama Mohammad Bagheri dalam pernyataanya mengungkapkan bahwa aksi Iran serang Israel semalam adalah karena Israel telah melanggar batas merah Iran.
Bagheri juga berpesan kepada Amerika Serikat melalui kedutaan besar Swiss bahwa jika negara adidaya itu berpartisipasi lebih jauh dalam gerakan Zionis yang agresif melalui basis maupun aset militer yang ada di kawasan Timur Tengah, maka keamanan basis, aset, dan personel militernya yang ada di kawasan tidak terjamin.
Sementara itu terkait dengan konflik Iran Israel yang meningkat dalam waktu satu malam, Bagheri mengatakan operasi ini sudah 'mencapai targetnya'.
Ia menambahkan serangan semalam tidak menargetkan penduduk sipil atau objek-objek ekonomi, melainkan fokus pada aset militer terutama basis di Gunung Hermon yang digunakan untuk memfasilitasi serangan konsulat Iran di Suriah.
Bagheri menyebutkan fasilitas militer yang jadi target konflik Iran Israel itu telah dihancurkan dan dilumpuhkan, serta mengeluarkan peringatan bahwa Iran mampu untuk melancarkan serangan 'sepuluh kali lipat lebih kuat'.
Hal yang serupa juga dikatakan oleh Komandan Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), Hossein Salami yang menyebutkan bahwa meskipun wilayah udara Israel dilindungi oleh Amerika Serikat dan Prancis, puluhan drones dan rudal balitik mampu untuk menembus pertahanan udara yang berlapis-lapis itu.
Menurutnya, Iran bisa saja melancarkan serangan yang lebih besar tetapi membatasi diri sesuai dengan kekuatan serangan Israel yang digunakan untuk menyerang konsulat Iran di Suriah.