Olahraga
Kisah Manis Dongeng Leicester City Berakhir Tragis, dari Juara Liga Premier Inggris Kini Terdegradasi
Hal tersebut berbanding jauh, saat Vardy dilatih Ranieri. Dilansir dari Transfermarkt, Vardy jadi top skor klub dengan mencetak 24 gol dan delapan assist dari 36 pertandingan liga.
Tentunya, tak ada satupun penikmat sepak bola yang menduga, tim sekelas medioker bisa menjuarai liga Inggris.
Mengingat persaingan di papan atas hanya berkutat pada tim-tim besar, seperti Chelsea, Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal dan juga Tottenham Hotspur.
Namun, secara mengejutkan, Leicester City bisa mempertahankan puncak klasemen, bahkan meninggalkan Arsenal, yang ada di bawahnya dengan jarak 10 poin.
Tentunya, hal tersebut menjadi dongeng Leicester City, yang secara ajaib mampu menjadi juara liga, setelah dua tahun dipromosikan.
Setelah menjuarai Liga Premier Inggris, The Foxes juga sempat menjuarai Piala FA di musim 2020/21 dan Community Shield musim berikutnya.
Namun, kisah manis tersebut tak pernah terulang kembali. Dimana The Foxes, tak pernah menyentuh empat besar di musim-musim setelahnya.
Bahkan, Setelah tujuh tahun kisah manis dongeng Leicester City tersebut. The Foxes harus kembali ke kasta kedua, setelah finish di urutan ke-18 klasemen Liga Premier Inggris musim 2022/23.
Kisah Dongeng Leicester City Ditutup dengan Sad Ending
Kecemerlangan Leicester City di musim 2015/16 memang menjadi cerita singkat kesuksesan klub setelah menjadi juara Liga Premier Inggris untuk yang pertama kalinya dalam sejarah.
Namun, kesuksesan tersebut, tidak diimbangi dengan strategi transfer pemain yang bagus. Alhasil, The Foxes kehilangan tajinya setelah ditinggal pergi para pemain kuncinya.