Berita
Media Asing Soroti Polusi di Jakarta Sebagai Kota Dengan Kondisi Udara Paling Buruk Sedunia
Hal lain yang memperburuk polusi udara di Jakarta adalah pembakaran terbuka limbah, serta bahan organik menjadi perhatian lain yang signifikan, menyebabkan jumlah besar asap dan kabut yang menyebar.
Hal seperti ini akan memiliki efek kesehatan negatif langsung pada sebagian kelompok penduduk, terutama anak-anak, lanjut usia, dan mereka dengan kondisi kesehatan buruk dan penyakit.
Terpilihnya Jakarta sebagai kota terpolusi mendapatkan sorotan dari berbagai media asing.
Media Swiss, Kelowna Capital News, dengan judul artikel "Jakarta Declared The World’s Most Polluted City" menyatakan bahwa kondisi jalan-jalan Jakarta macet dengan kendaraan yang tidak efisien dan mencemari udara, terutama sepeda motor.
Standar pemeliharaannya rendah dan jarang ditegakkan. Kurangnya transportasi umum berarti sebagian besar penduduk bergantung pada kendaraan pribadi, yang bisa terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam.
Sementara media AS, Fox News, dengan judul artikel "Jakarta named world's most polluted city: Dry season, motorized vehicles play large role in poor air quality" menyatakan bahwa kasus penyakit pernapasan di Jakarta meningkat terkait polusi.
Kantor kesehatan Jakarta juga mengakui peningkatan masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara pada 2023, dibandingkan dengan 2022.
Sedangkan dalam CNA, dengan judul "Indonesia says pollution spike in Jakarta due to weather, vehicles" menyoroti pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan lonjakan pencemaran udara di Jakarta dapat dikelola dengan membangun transportasi umum yang lebih baik.
Selain itu juga dengan memindahkan sebagian beban ekonomi dan industri dari Jakarta ke Nusantara, ibu kota Indonesia yang direncanakan baru yang akan dibuka tahun depan.
Perpindahan sebagian beban ekonomi dan industri dari Jakarta ke Nusantara disebut secara perlahan bisa mengatasi masalah polusi di Jakarta. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com