HARIANE - Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjawab soal persiapan kantor Presiden pindah IKN.
Menurut kedua pejabat tersebut, ada beberapa infrastruktur yang masih harus diselesaikan sebelum Presiden bisa ngantor di IKN.
"Belum ada arahan dari beliau, tapi kalau kita melihat pada waktu kita di glamping terakhir beliau akan pindah kalau airport dan tolnya sudah beroperasi," terang Bambang saat memberikan keterangan pers di Jakarta hari ini Rabu, 13 Maret 2024.
Hal tersebut ditambahkan oleh Menteri Basuki yang menyebut bahwa selain bandara dan jalan tol, infrastruktur air pun masih harus disiapkan.
Basuki menyebut tiga infrastruktur vital yaitu bandara, jalan tol, dan air bisa tersedia di IKN pada pertengahan tahun ini.
"Air kita sudah rencanakan bisa masuk bulan Juni, yang kedua tol bisa masuk bulan Juli," terangnya.
Meski demikian, dirinya menyampaikan kemungkinan kantor Presiden pindah IKN setelah upacara Agustusan dilaksanakan di ibu kota baru Republik Indonesia tersebut.
"Itu insya Allah Juli sudah siap, makanya 17 Agustusan insya Allah bisa dilakukan di sana dan beliau akan berkantor di sana," jelas Basuki.
Ditanya soal pembangunan Istana Wakil Presiden, Basuki mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam tahap baru akan dibangun. Ia menyebut saat ini pembangunan tempat tinggal Wapres tersebut masih dalam proses lelang.
Hal itu karena ada permintaan revisi dari Presiden saat melihat desain pemenang lelang pertama sehingga proses pembangunan baru akan dimulai pada tahun ini. Berbeda dengan pembangunan Istana Presiden yang menurut Menteri Basuki sudah akan selesai pada Juli tahun ini.
Dilansir dari laman Indonesia Baik, kantor Presiden di IKN akan menempati lahan seluas 100 hektar yang menjadi bagian dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Sementara untuk Istana Wakil Presiden rencananya akan dibangun di lahan seluas 14,58 hektar.