Profil Lengkap Azyumardi Azra, Ketua Dewan Pers yang Meninggal Dunia Hari Ini
Setelah menjalani pemeriksaan, Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung. Selain itu, ada dugaan bahwa Azyumadi Azra sempat terjangkit Covid-19.
Profil Lengkap Azyumardi Azra
Dilansir dari Dewan Pers, Azyumardi Azra merupakan seorang Ketua Dewan Pers periode 2022 – 2025 yang dipilih dari unsur tokoh masyarakat. Ia merupakan seorang tokoh akademisi dan juga cendekiawan muslim Indonesia, kelahiran 4 Maret 1955. Ia merupakan anak dari seorang ayah bernama Azikar dan ibunya bernama Ramlah. Tokoh yang kerap disapa Prof. Azra ini, merupakan orang pertama dari Asia Tenggara yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia pada tahun 2004 - 2009. Selain itu, ia juga merupakan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan pada tahun 2004 - 2009. Bahkan dirinya juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Tahun 1993, Azyumardi mendirikan Redaksi Studia Islamika, yakni sebuah media jurnal Indonesia yang digunakan untuk studi Islam. Sebelum itu, Prof. Azra pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat di tahun 1979 - 1985. Prof. Azra merupakan salah satu anggota Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP). Sebuah organisasi yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang.BACA JUGA : Kecelakaan di Tol Jagorawi 17 September 2022 Akibatkan Bagian Mobil Tersangkut di Truk, Berikut Tips Aman Berkendara di Dekat TrukPada tahun 2006, Prof. Azra menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelum itu, ia adalah adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dosen Fakultas Adab di tahun 1998 sampai 2006. Tidak hanya itu, ia juga seorang Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta di tahun 1992 hingga sekarang. Azyumardi Azra merupakan lulusan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, serta Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah di Columbia University dan berhasil meraih gelar Master of Art (MA).