Berita

Sumbar Salah Satu Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia, Berikut 4 Langkah yang Akan Diusahakan Pemda

profile picture Fadila Nur
Fadila Nur
Sumbar Salah Satu Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia, Berikut 4 Langkah yang Akan Diusahakan Pemda
Sumbar Salah Satu Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia, Berikut 4 Langkah yang Akan Diusahakan Pemda
HARIANE - Dalam sebuah pernyataannya, Presiden Joko Widodo menyebutkan provinsi Sumbar merupakan urutan kedua provinsi inflasi tertinggi di Indonesia.
Menanggapi pernyataan tersebut, Pemerintah daerah Sumatera Barat terus bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan berbagai langkah dan strategi guna menekan angka inflasi sehingga diharapkan Sumbar tidak lagi masuk dalam daftar provinsi inflasi tertinggi di Indonesia.
Untuk membahas hal tersebut, Buya Mahyeldi selaku gubernur Sumbar menerima kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI. Diketahui, kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk melaksanakan fungsi pengawasan inflasi daerah Sumbar yang berada di urutan kedua provinsi inflasi tertinggi di Indonesia.
BACA JUGA :
BPS Rilis Data Inflasi Mei 2022, Apa Dampaknya Terhadap Bursa Saham?

Dikutip dari website Provinsi Sumbar, Inilah 4 Langkah Pemda Sumbar Sebagai Salah Satu Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia

1. Menjaga Ketersediaan Suplai Pangan

Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia
Langkah Pertama yang Akan Dilakukan Pemda Sumbar adalah Menjaga Ketersediaan Suplai Pangan. (Foto: Freepik/jcomp)

2. Menjaga Ketersediaan Pupuk

Provinsi Inflasi Tertinggi di Indonesia
Perang Rusia-Ukraina Menyebabkan Stok Pupuk Impor Terhambat di Sumbar. (Foto:pmjnews.com)
Dalam langkah menjaga ketersediaan pupuk, Buya Mahyeldi memaparkan bahwa masih terjadi kendala. Salah satu kendalanya adalah terhambatnya impor pupuk ke dalam negeri akibat perang Rusia dan Ukraina yang belum menemukan titik damai.
Kendati pun demikian, Buya Mahyeldi tetap mengusahakan langkah lain dengan mendorong para peternak untuk mengolah pupuk organik.

3. Optimalisasi Kelompok Wanita Tani (KWT)

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan kelompok tani yang beranggotakan para istri petani anggota kelompok tani.
Biasanya, kegiatan yang dilakukan KWT adalah usaha bidang konvensi, usaha bidang peternakan, pemanfaatan lahan pekarangan, usaha simpan pinjam, usaha pengolahan pangan lokal, dan beraga usaha lainnya.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Perempuan Asal Pengasih Jadi Korban Kecelakaan di Sentolo

Perempuan Asal Pengasih Jadi Korban Kecelakaan di Sentolo

Jumat, 27 Juni 2025
Tersengat Listrik Sound System, Remaja SMP Meninggal Dunia

Tersengat Listrik Sound System, Remaja SMP Meninggal Dunia

Jumat, 27 Juni 2025
Jelang Libur Panjang, Wisatawan Pantai Gunungkidul Diimbau Hati-Hati Dengan Kemunculan Ubur-Ubur

Jelang Libur Panjang, Wisatawan Pantai Gunungkidul Diimbau Hati-Hati Dengan Kemunculan Ubur-Ubur

Jumat, 27 Juni 2025
‎Kecelakaan di Jalan Srandakan Bantul, Isuzu Traga Tabrak Tronton Parkir di Bahu Jalan ...

‎Kecelakaan di Jalan Srandakan Bantul, Isuzu Traga Tabrak Tronton Parkir di Bahu Jalan ...

Jumat, 27 Juni 2025
‎Tak Mau Disebut Mafia Tanah, Begini Dalih Tersangka Kasus Mbah Tupon

‎Tak Mau Disebut Mafia Tanah, Begini Dalih Tersangka Kasus Mbah Tupon

Jumat, 27 Juni 2025
2 Motor Adu Banteng saat Malam Suro di Gunungkidul, 1 Orang Meninggal Dunia

2 Motor Adu Banteng saat Malam Suro di Gunungkidul, 1 Orang Meninggal Dunia

Jumat, 27 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 27 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 27 Juni 2025
Seorang Mahasiswi Diancam Video Syurnya Disebar, Berawal Terima Tawaran Jadi Pacar Sewaan

Seorang Mahasiswi Diancam Video Syurnya Disebar, Berawal Terima Tawaran Jadi Pacar Sewaan

Jumat, 27 Juni 2025
Terkendala Biaya, Jenazah Buruh Migran Asal Gunungkidul Belum Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Terkendala Biaya, Jenazah Buruh Migran Asal Gunungkidul Belum Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Kamis, 26 Juni 2025