Berita , D.I Yogyakarta
Stasiun Meteorologi Yogyakarta Minta Masyarakat Waspada Adanya Hujan Serta Angin Kencang dalam 3 Hari ke Depan
HARIANE — Stasiun Meteorologi Yogyakarta menghimbau masyarakat D.I. Yogyakarta untuk mewaspadai adanya hujan sedang dan angin kencang yang akan terjadi di wilayah DIY.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono mengatakan potensi itu akan terjadi dalam tiga hari kedepan diantaranya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang dan petir yang dapat memicu terjadinya pohon tumbang atau patah dahan atau ranting, pada hari Jumat hingga hari Minggu.
Lebih lanjut WarjonoWarjono menyebut Stasiun Meteorologi Yogyakarta sudah mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian Utara sehingga membentuk pola pertemuan angin (konvergensi) di Laut Jawa bagian Timur dan pola sirkulasi siklonik di barat pulau Kalimantan.
Hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 - 700 mb) berkisar antara 70 – 95% (basah).
"Ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan berpeluang terjadi di beberapa wilayah DIY, terutama DIY bagian Utara pada siang hingga sore hari dan DIY bagian Selatan pada dini hari," ujarnya pada Jumat, 16 Februari 2024.
Untuk itu, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode tanggal 16 – 18 Februari 2024 terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hari Jumat, 16 Februari 2024, prospek cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah Sleman bagian utara, Kulonprogo bagian utara dan Gunungkidul bagian barat.
Sementara, pada hari Sabtu, 17 Februari 2024 potensi hujan sedang - lebat di wilayah Sleman bagian Utara, dan Kulonprogo bagian Utara dan pada hari Minggu, 18 Februari 2024 potensi hujan sedang - lebat dapat terjadi di Sleman bagian Utara dan Kulonprogo bagian Utara.
“Atas akan adanya hujan tersebut, kami meminta agar masyarakan waspada terjadinya hujan ringan hingga sedang namun dengan durasi panjang yang dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor,” pungkasnya.****