Berita , D.I Yogyakarta

Status Darurat Kekeringan di Bantul Diperpanjang, BPBD : Warga Rutin Minta Air

profile picture Andi May
Andi May
Status Darurat Kekeringan di Bantul Diperpanjang, BPBD : Warga Rutin Minta Air
Ilustrasi kekeringan. (Foto : Unsplash/Gyan Shahane).

HARIANE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul resmi memperpanjang status darurat kekeringan hingga 30 November 2023 mendatang.

Sebelumnya, status darurat kekeringan di Kabupaten Bantul mulai dirasakan sejak 6 Juli hingga 3 September 2023 menyusul permintaan air ke warga yang kian meningkat.

Berdasarkan data BPBD Bantul, sebanyak 7.774 jiwa merasakan dampak kekeringan selama kemarau berkepanjangan di Kabupaten Bantul.

Ribuan jiwa terdiri 1.913 keluarga dari 16 Dusun berasal dari 7 kapanewon diantaranya Kapanewon Kasihan, Pleret, Pajangan, Piyungan, Pundong, Imogiri dan Dlingo Kabupaten Bantul.

Sebanyak 955.000 liter air telah di salurkan ke wilayah terdampak kekeringan dari BPBD Bantul dan lintas relawan di Bumi Projotamansari.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni mengatakan pihaknya telah melaksanakan rapat dengan Badan Meterologi Klimatologi dan Geografi (BMKG).

"Rapat pemda DIY tentang kekeringan, BMKG menyebut hujan akan turun di Bulan Desember 2023 nanti, namun diperkirakan intensitasnya kecil," ujar Antoni kepada awak media, Selasa 5 September 2023.

Menurutnya, tiga kalurahan di Kabupaten Bantul rutin mengajukan permintaan dropping air bersih imbas kemarau berkepanjangan.

Antoni menyebut tiga kalurahan yang paling banyak menerima ari bersih yakni Kalurahan Terong, Jati Mulyo dan Bangunjiwo.

"Sepanjang kekeringan, kami telah menyalurkan 51 tangki air bersih sekitar 255.000 liter di wilayah terdampak yang ada di Kabupaten Bantul," jelasnya.

Ia tak memungkiri dampak kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bantul akan terasa hingga Januari 2024 mendatang meskipun hujan akan diprediksi akan turun di Bulan Desember 2023.

"Prediksi BMKG, hujan di Bulan Desember 2023 nantinya akan rendah dan tidak terjadi di semua wilayah DI Yogyakarta melainkan Kabupaten Sleman dan Kulonprogo," ungkapnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

King of Kungfu, Muslim Salikhov Pukul KO Carlos Leal dalam 0:42 di UFC ...

King of Kungfu, Muslim Salikhov Pukul KO Carlos Leal dalam 0:42 di UFC ...

Minggu, 27 Juli 2025
Taklukkan Polandia, Italia Tembus Final VNL 2025

Taklukkan Polandia, Italia Tembus Final VNL 2025

Minggu, 27 Juli 2025
Dibuka Sri Sultan HB X, Peserta KAI Bandara Glow Night Fun Run Didominasi ...

Dibuka Sri Sultan HB X, Peserta KAI Bandara Glow Night Fun Run Didominasi ...

Sabtu, 26 Juli 2025
Harmoni Tradisi dan Religi, Gambus El Ma’Wa Tampil Hari Pertama di Lesbumi Music ...

Harmoni Tradisi dan Religi, Gambus El Ma’Wa Tampil Hari Pertama di Lesbumi Music ...

Sabtu, 26 Juli 2025
Ratusan Peserta Ikuti Musabaqoh Tilawatil Qur'an di Kulon Progo

Ratusan Peserta Ikuti Musabaqoh Tilawatil Qur'an di Kulon Progo

Sabtu, 26 Juli 2025
Hadir di Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980, Jokowi Mengaku Belum Fit

Hadir di Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980, Jokowi Mengaku Belum Fit

Sabtu, 26 Juli 2025
VNL 2025: Polandia Tantang Italia di Semifinal, Mampukah Tuan Rumah Jegal Sang Juara ...

VNL 2025: Polandia Tantang Italia di Semifinal, Mampukah Tuan Rumah Jegal Sang Juara ...

Sabtu, 26 Juli 2025
Geger Penemuan Mayat di Cikajang Garut, Ditemukan Luka di Kepala dan Perut

Geger Penemuan Mayat di Cikajang Garut, Ditemukan Luka di Kepala dan Perut

Sabtu, 26 Juli 2025
Lomba Perpustakaan Sekolah 2025 Kembali Hadir! Bisa Diikuti Jenjang SMP Negeri se-Kota Yogyakarta

Lomba Perpustakaan Sekolah 2025 Kembali Hadir! Bisa Diikuti Jenjang SMP Negeri se-Kota Yogyakarta

Sabtu, 26 Juli 2025
Terlibat Kecelakaan di JJLS Gunungkidul, 2 Mobil Ringsek dan 3 Orang Luka-luka

Terlibat Kecelakaan di JJLS Gunungkidul, 2 Mobil Ringsek dan 3 Orang Luka-luka

Sabtu, 26 Juli 2025