Berita , Budaya
Di Bantul Ada Tradisi Warga Keliling Kapung Sambil Bersenandung, Begini Uniknya Mbang Landungan
hariane.com - Sejumlah warga lengkap dengan pakaian adat dan didominasi ibu-ibu berkeliling kampung di Dusun Dusun Gondosuli, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul.
Uniknya mereka membawa wadah yang warga setempat menyebutnya tenggok, kemudian mereka melantunkan sebuah senandung.
“Mbang gadhung… mbang gadhung… sapine Pak Triman tambah landung…” Seperti itulah senandung yang mereka lantunkan sepanjang jalan.
Kelompok warga ini tengah menggelar tradisi Mbang Landhungan yang mereka warisi dari nenek moyang puluhan hingga ratusan tahun silam.
Warga berkeliling kampung dan menghampiri rumah warga lain pemilik hewan ternak dan lahan pertanian. Saat dihampiri, sang pemilik rumah kemudian akan menyambutnya dengan doa dan perhononan kepada Tuhan.
Setelah doa selesai dilantunkan, pemilik rumah akan memberikan sedekah makanan sebelum kelompok itu pindah ke rumah lainnya.
Tradisi Mbang Gadhungan ini biasanya dilakukan pada sore hari hingga malam. Bahkan bisa selesai menjelang pagi tergantung banyak sedikitnya rumah yang dikunjungi.
Tradisi unik ini sesuai adat yang ada, dilaksanakan setiap malam Selasa Kliwon di Wuku Gumbreg dalam kalender Jawa.
ARTIKEL MENARIK LAIN: Srimulyo, Smart Village Dengan Destinasi Wisata Terbanyak di Indonesia
Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah menyebut makna tradisi Mbang Gadhungan adalah ucapan syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil bumi melalui ternak dan pertanian warga.
“Pemilik ternak dan pertanian memang tidak sebanyak dulu ya, tapi tradisi ini masih terus dilestarikan oleh warga kami Dusun Gondosuli,” ungkapnya.
Pelaksanaan tradisi tersebut juga sebagai bentuk doa atas pertanian dan hewan ternak yang sedang digarap, serta sebagai perwujudan semangat berbagai kepada orang lain.