Berita , D.I Yogyakarta
Stok Minyakita di Pasar Bantul Menipis, Konsumen Keluhkan Syarat Khusus di Distributor
Biasanya, pemerintah mendistribusikan Minyakita dalam waktu seminggu sekali.
“Seminggu sekali biasanya dipasoki, lha ini sudah lebih seminggu belum dipasoki,” terang Jamilah.
Meskipun ketersediaan Minyakita kosong di kios-kios, Jamilah dan pedagang pasar di Bantul lain enggan mengambil stok selain dari pemerintah.
Sebab harga belinya lebih tinggi dan tentu keuntungan yang diperoleh pedagang jauh lebih minim.
“Kalau beli diluar untung sedikit, malah sama saja paling untuk berapa dan itu buat beli plastiknya,” katanya.
Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Bantul, Suminem (68) mengaku ada syarat khusus apabila membeli Minyakita dari luar pasar atau tangan kedua.
Selain itu, harga yang dibanderol pun lebih tinggi dari pasaran yakni mencapai Rp 16 ribu per liter.
“Kalau beli diluar kadang harus beli beras dulu baru bisa beli Minyakita,” ucap dia.
Terkait stok minyak curah di Bantul, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Husin Bahri menyampaikan bahwa kebijakan pasokan Minyakita menyesuaikan dengan kebutuhan dan alokasi kuota dari Pemerintah Pusat dan Bulog.
Selain itu juga menyesuaikan dengan tingkat produksi dari pabrik.
“Untuk Pasar Bantul akan ada distribusi dan pasokan lagi untuk menjaga ketersediaan,” tutupnya soal stok Minyakita di Pasar Bantul. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.)
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com