Harianesia

Tanaman Bambu, Si ‘Raksasa Hijau’ Penyelamat Lingkungan dari Longsor dan Kekeringan

profile picture Pandu S
Pandu S
Mengenal Tanaman Bambu, Bagian Dari Budaya Hingga Pencegah Longsor
Tanaman Bambu. (Foto: Pexels/Brian)

HARIANE – Tanaman bambu tentu sudah tidak asing bagi masyarakat, karena kerap ditemukan di sekitar kita. Tanaman yang memiliki ciri batang beruas-ruas ini termasuk dalam famili Poaceae, yang juga dikenal sebagai giant grass.

Bambu memiliki nama yang berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia, seperti pring atau empring di Jawa, serta awi atau tamiang di Sunda.

Berbunga satu kali setiap tahunnya, tanaman bambu dikenal sebagai tanaman dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Hal ini disebabkan oleh sistem rhizoma dependent yang unik. Dalam sehari, bambu dapat tumbuh hingga sepanjang 60 cm (24 inci), tergantung pada kondisi tanah dan iklim lingkungannya.

Tercatat ada 1.439 jenis bambu di dunia, dan 162 jenis di antaranya hanya dapat tumbuh dengan baik di Indonesia.

Tanaman bambu seolah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, bahkan telah menjadi bagian dari budaya karena banyaknya manfaat yang dimilikinya.

Masyarakat umum menggunakan bambu sebagai bahan utama untuk konstruksi rumah, perkakas rumah tangga, alat musik tradisional, bahkan diolah menjadi bahan makanan.

Selain itu, bambu juga dikenal sebagai tanaman penahan longsor. Sistem akarnya mampu menyerap air dalam jumlah besar dan mengikat tanah, menjadikan bambu sebagai pilihan utama dalam pencegahan longsor, erosi, dan sedimentasi.

Diketahui, satu hektare tanaman bambu mampu menyerap karbon hingga 100–400 ton setiap tahunnya.

Dikutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam artikel berjudul Antisipasi Bencana dengan Bambu (2016), disebutkan bahwa bambu merupakan tanaman ideal untuk memperbaiki kondisi daerah hulu dan sempadan sungai sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir maupun tanah longsor.

Di Kabupaten Gunungkidul, wilayah karst yang luas menyebabkan bencana kekeringan rutin terjadi saat musim kemarau. Tak hanya itu, wilayah utara Gunungkidul seperti Kapanewon Patuk, Ngawen, Gedangsari, dan Nglipar, juga menjadi langganan tanah longsor saat musim penghujan.

Struktur tanah di zona utara Gunungkidul umumnya hanya menempel di atas batuan. Ketika muncul rekahan, air hujan akan meresap dan memicu longsor.

Peran tanaman bambu dalam kondisi seperti itu sangat vital. Akar bambu yang mampu mengikat tanah dan air sangat penting untuk wilayah tersebut. Penanaman bambu di lereng bukit dan lahan kritis menjadi salah satu langkah mitigasi bencana tanah longsor.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Program MBG di Kotagede Yogyakarta Mandek, Ribuan Siswa Kena Dampak

Program MBG di Kotagede Yogyakarta Mandek, Ribuan Siswa Kena Dampak

Rabu, 30 April 2025
Pemkot Yogyakarta Ajukan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat ke Kemensos RI

Pemkot Yogyakarta Ajukan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat ke Kemensos RI

Rabu, 30 April 2025
Kasus Stunting Masih 14,35 Persen, Ini Upaya Pemkab Gunungkidul

Kasus Stunting Masih 14,35 Persen, Ini Upaya Pemkab Gunungkidul

Rabu, 30 April 2025
Mengaku Pegawai Dinas, Rombongan Pria Misterius Mencuri di Sejumlah Rumah di Gunungkidul

Mengaku Pegawai Dinas, Rombongan Pria Misterius Mencuri di Sejumlah Rumah di Gunungkidul

Rabu, 30 April 2025
Pria Bikin Ribut Bawa Pisau Dapur di Sedayu Bantul Berujung Diciduk Polisi

Pria Bikin Ribut Bawa Pisau Dapur di Sedayu Bantul Berujung Diciduk Polisi

Rabu, 30 April 2025
Gunungkidul Bakal Miliki Sekolah Seni, Ini Wilayah yang Dibidik Jadi Lokasinya

Gunungkidul Bakal Miliki Sekolah Seni, Ini Wilayah yang Dibidik Jadi Lokasinya

Rabu, 30 April 2025
Harga Emas Antam Hari ini Rabu 30 April 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Antam Hari ini Rabu 30 April 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Rabu, 30 April 2025
Innalillahi, Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Kamar Kost

Innalillahi, Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Kamar Kost

Rabu, 30 April 2025
Wow, Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 30 April 2025 Naik Lagi

Wow, Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 30 April 2025 Naik Lagi

Rabu, 30 April 2025
Kulon Progo Sabet Banyak Penghargaan di TOP BUMD Award 2025

Kulon Progo Sabet Banyak Penghargaan di TOP BUMD Award 2025

Selasa, 29 April 2025