Berita , D.I Yogyakarta
Tekan Angka Stunting, Program Bantul Berunding Targetkan Kesehatan Ibu Hamil
HARIANE - Program 'Bantul Berunding' yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk menurunkan angka stunting memprioritaskan kesehatan pada ibu hamil di Bantul.
Bantul Berunding merupakan singkatan dari Bantul Bergerak Menurunkan Stunting dengan dua prioritas yakni calon pengantin dan ibu hamil.
Berdasarkan survey gizi Indoneisia, angka kasus stunting Kabupaten Anntul menyentuh angka 14,9 persen di Tahun 2022 dengan target yang akan dicapai 14 persen pada Tahun 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bantul, Ninik Istitarini mengatakan inovasi Bantul Berunding dalam menekan angka stunting akan mengambil sampel pada calon pengantin dan ibu hamil.
"Kami berharap bahwa nanti ketika melahirkan anak tidak mempunyai resiko terhadap stunting," ujar Ninik kepada awak media, Jumat 28 September 2023.
Dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Bantul, pihaknya mengedapkan tindakan promotif dan preventif dengan berkampanya dan pencegahan.
Menurutnya, alasan calon pengantin sebagai sampel dalam program Bantul Berunding dikarenakan setiap calon pengantin harus terlebih dahulu memeriksakan kesehatan sebelum melakukan pernikahan.
"Untuk mendata itu kami memiliki aplikasi Elisimil yakni elektronik siap nikah dan siap hamil yang akan menampilkan status kondisi kesehatan terhadap ibu - ibu," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan identifikasi terhadap kesehatan ibu hamil yang mengalami anemia dan kurang energi kronik yang beresiko.
"Kami akan melakukan penyuluhan dan mengupayakan pemberian makanan tambahan sehingga pada saat ibu hamil itu mau melahirkan sudah dalam sehat dan bayi tidak berpotensi stunting," ungkapnya.
Ninik juga menambahkan upaya penekanan kasus stunting di Kabupaten Bantul memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak baik lembaga pemerintahan, swasta hingga pelaku usaha.
DP3A Kabupaten Bantul juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang akan selalu bersinergi dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Bantul.****