Berita , Nasional , D.I Yogyakarta

Terbantu Program Electrifying Agriculture PLN, Produktifitas Petani Jadi Meningkat

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Program Electrifying Agriculture PLN
Perwakilan petani dari komunitas yang tersebar di lima provinsi saat ikuti Pelatihan Manajemen Bisnis Komunitas melalui Program Community for Sustainability di Rich Hotel Yogyakarta. (Foto: Wahyu Turi K)

Ia menyebut program tersebut dapat membantu para petani untuk meminimalisir biaya produksi agar memperoleh hasil maksimal di masa panen.

“Nanti harga hasil panennya bisa lebih bersaing di pasaran. Apalagi ada banyak produk impor yang kemudian membuat harganya kurang bersaing karena ongkos produksi kita tinggi," katanya.

Harapannya jika dari sisi ekonomi ini menjanjikan akan banyak generasi muda yang melirik sektor ini dan dengan adanya generasi muda yang masuk ke sektor ini nanti inovasinya itu lebih berjalan lebih cepat sehingga akan meningkat secara akseleratif,” lanjutnya.

Manager Strategi Komunikasi PT. PLN (Persero), Ricardus Sigit Pandu Kusumawardhana berharap dengan adanya program yang diusung perusahaannya dapat menumbuhkan sektor pertanian dan mendorong petani di masa sekarang ini dapat meningkatkan produktifitasnya.

Ia mengatakan PT. PLN (Persero) melihat sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan harus selalu didukung bagaimana petani-petani muda dan petani daerah semakin kuat dengan adanya program ini.

“Hampir 70 tahun lebih PLN mengurusi listrik, sebelumnya mengurusi pertanian jauh dari pikiran tetapi ternyata kami bisa. Kegiatan ini semoga memberikan nilai tambah dan program ini dapat digaungkan lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, Anton, petani muda dari Imogiri Bantul yang ikut serta dalam program ini merasakan sangat terbantu.

Ia mengisahkan proses bertaninya dengan komoditas bawang merah dan jagung manis dimana awalnya menggunakan mesin yang serba manual sekarang terbantu listrik dari PT. PLN (Persero) dapat memangkas biaya produksi.

Tak tanggung-tanggung, dengan adanya listrik pula produktifitas dari komoditas pertanian semakin meningkat dan mempercepat masa panen dikarenakan proses pengairannya yang lancar.

“Efisiensinya ngirit waktu dan biaya 80 sampai 90 persen. BBM (bahan bakar minyak) sebulan rata-rata 360 ribu, PLN kisaran 60 sampai 100 ribu. Produktifitas relatif tinggi karena kebutuhan air tercukupi lewat listrik. Gambaran ketika produktifitas meningkat karena listrik sistem pengairan kita sudah terjamin dan bisa mempercepat panen, dari 35 hari diusia 31 hari bisa panen dan hasilnya  jauh lebih bagus,” jelas Anton.****

Ads Banner

BERITA TERKINI

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Senin, 07 April 2025
Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Senin, 07 April 2025
Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Senin, 07 April 2025
Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Senin, 07 April 2025
Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Senin, 07 April 2025
Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Senin, 07 April 2025
Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Senin, 07 April 2025
Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Senin, 07 April 2025
Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Senin, 07 April 2025
Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Senin, 07 April 2025